8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Jurus Jitu Pedagang Eceran Pertalite di Siantar Tanpa Gunakan Jeriken

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pihak PT Pertamina (Persero) telah resmi memberlakukan aturan terbaru tentang pelarangan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite menggunakan jeriken. Kebijakan ini berlaku di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.

Imbasnya, para penjual bensin eceran akan sulit mendapatkan bahan bakar Pertalite. Ternyata salah! Mereka punya jurus jitu agar tetap bisa berjualan Pertalite tanpa jeriken. Seperti dikatakan Atik (56), penjual bensin eceran Pertalite di salah satu tepi jalan raya pusat Kota Pematangsiantar. Ia mengaku beli Pertalite ke SPBU pakai motor.

“Setelah sampai rumah, Pertalite di tangki motor tadi lalu disedot kembali dan dimasukan ke botol-botol ,” ucapnya, Jumat (27/5/22).

Baca juga: Per 1 April 2022, Ini Daftar Harga Pertamax dan Pertalite di 34 Provinsi di Indonesia

Menurut Atik, hal tersebut terpaksa dilakukan karena Pertamina melarang dirinya dan pedagang lain untuk menjual kembali bensin yang biasanya ia dapat pakai jeriken dari SPBU Pertamina secara eceran. Biasanya, dia bilang, stok bahan bakar Pertalite di lapaknya selalu habis dengan harga jual Rp10.000 per liter atau sebotol. Menurutnya, keuntungan yang ia dapatkan pun tidak seberapa.

“Kalau ngomong keuntungan, tidaklah terlalu banyak. Jadi kalau bisa jual 5 botol bensin, maka keuntungannya sebesar 1 botol bensin,” jelas Atik.

Tak jauh beda dengan pendapat penjual Pertalite eceran lainnya, Ahmad. Setelah ada larangan itu, dia sempat tidak lagi bisa berjualan. Bahkan ia mengaku kehilangan beberapa pelanggan yang biasanya membeli di tempatnya karena kosongnya stok bensin Pertalite.

“Sebenarnya, kami kan menolong para konsumen Pertamina yang tidak sempat menghampiri SPBU. Selain itu menjadi pemasukan ekonomi kami, apalagi di masa sulit saat ini,” kata pria yang juga membuka lapak perbaikan atau tambal ban kendaraan ini.

Baca juga: Hati-hati! Pertalite Diduga Oplosan Beredar di Sibolga

Ahmad juga menuturkan bahwa yang ia lakukan untuk mendapatkan bahan bakar tersebut, tanpa menggunakan jeriken dengan cara menyedot Pertalite di tangki motor merupakan dilema baginya. Ia menyebutkan larangan itu tidak berlaku untuk bahan bakar jenis Pertamax. Sayangnya, para pembeli di kios kecilnya itu enggan membeli Pertamax usai harganya naik.

“Kalau untuk jenis Pertamax, sangat jarang bahkan tak ada sama sekali yang beli untuk eceran. Semua yang datang kesini beli Pertalite. Buat apa saya nyetok Pertamax, udah mahal harganya, yang beli pun tak ada,”ujarnya.

Ahmad berharap ada solusi dari pihak Pertamina untuk para pedagang bensin eceran ini, karena dilarangnya berbelanja pakai jeriken, membuat para pedagang bensin eceran tidak bisa mencari nafkah, dengan terpaksa melakukan hal seperti ini. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles