7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Jeritan Hati Pelaku Usaha Tahu Tempe, Terpaksa Bertahan Tidak Naikan Harga

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejak dua hari terakhir, pasokan permintaan Kacang Kedele mulai terjadi pengurangan lantaran terjadi kenaikan harga Kacang Kedele yang membuat pengusaha tahu dan juga tempe di Kota Pematangsiantar mengeluh. Kebaikan harga cukup tinggi mencapai Rp3,800 ribu per kilonya, yang semula Rp 8000 ribu per kilogram, kini merangkak naik mencapai Rp11.800  per kilogram.

“Walaupun kedele tidak langka, harganya membuat kita menjadi susah. Apalagi pembeli juga berkurang. Beberapa bulan lalu, harga kedele juga naik dan waktu itu kita sudah menaikkan harga tahu sepotong itu Rp1000, sekarang empat potong jadi Rp5000,” ujar ujar boru Sinaga pengusaha tahu dan tempe di Kelurahan Tomuan, Kota Pematangsiantar, Senin (28/2/22).

Usai diolah oleh dua orang karyawannya di tempat usaha miliknya, tahu dan tempe kemudian di pasarkan langsung ke Pasar Horas. Dengan kenaikan harga Kacang Kedele, Br Sianaga mengaku tidak mungkin menaikkan harga ditambah permintaan yang sudah berkurang.

Baca juga:Pengrajin Tahu Tempe Ancam Mogok Akibat Kenaikan Harga Kedelai

“Kita terpaksa harus bertahan untuk tidak menaikkan harga. Saya sudah puluhan tahun buka usaha tahu yang sekaligus membuat mie basah berbahan baku tepung terigu yang harganya juga naik.  Jadi, tak mungkin saya menutup usaha tahu ini,” ujarnya sembari mengaku butuh kedele 10 Kg perhari dan tahu China yang berbeda dengan tahu Jawa.

Dijelaskan Br Sinaga kembali, dengan saat ini terjadi kenaikan harga kedele, otomatis penghasilannya juga ikut berkuran ditambah juga dengan membayar gaji dua pekerja. Dari sepengetahuannya, kalau harga kedele naik, susah turun seperti harga semula. Sementara, kedele yang dipasarkan di Indonesia termasuk di Kota Pematangsiantar berasal dari luar negeri seperti dari China maupun Amerika.

“Memang ada juga dari Pulau Jawa. Tapi, kualitasnya kurang baik dan rasa tahu juga kurang enak, tidak sebagus dari luar negeri. Waktu Covid-19 pertama masuk Indonesia, harga kedele naik dan sekarang apakah masih karena Covid atau tidak,” ujarnya.

Senada dengan Br Sinaga. Zul yang juga miliki usaha tempe dan tahu di Kelurahan Tomuan juga merasakan dampak kenaikan harga Kacang Kedele tersebut. Bahkan, mereka turut mengurangi jumlah produksi lantaran harga kedele naik.

“Kalau kita memproduksi tempe seperti sebelum harga kedele naik dan ada yang  tidak laku, masih lumayan. Tapi, kalau harga kedele naik dan pembeli kurang, kerugian yang kami semakin besar,” ujar Zul yang juga turut diwawancarai, Senin (28/2/22).

Dengan kenaikan harga Kacang Kedele. Zul mengatakan bahwa pengusaha tahu dan tempe manapun itu menurutnya tidak ada yang tidak mengeluh. Bahkan, dirinya memprediksi harga kedele tidak turun atau malah akan naik sampai bulan Ramadhan yang sudah semakin dekat.

Baca juga:Setiap Panen, Simalungun Berpotensi Hasilkan 7 Ribu Ton Kedelai

“Pemerintah harus membuat tindakan, supaya pengusaha kecil kayak kami ini tidak mati. Karena, kalau tutup, pekerja kami ini akan jadi pengangguran, kita tau sendiri, kalau pengangguran bertambah, kejahatan pasti meningkat,” sebutnya.

Soal kenaikan harga tahu termasuk juga tempe tersebut menurut sejumlah pengecer tidak begitu berpengaruh. Hanya saja, karena produk penganan rakyat itu memang dikurangi pembuatnya, barang yang dijual juga berkurang. (hamzah/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles