11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Jatuh Lagi, Harga Emas Antam Dibandrol Rp914 Ribu Per Gram

Jakarta, MISTAR.ID

Harga emas Antam jatuh Rp4.000 per gram menjadi Rp914 ribu pada Jumat (8/10/21). Harga jual emas PT Antam (Persero) Tbk turun Rp4.000 dari sebelumnya Rp918 ribu per gram pada Kamis (7/10/21).

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang turun Rp4.000 per gram dari Rp807 ribu menjadi Rp803 ribu per gram. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp507 ribu, 2 gram Rp1,76 juta, 3 gram Rp2,62 juta, 5 gram Rp4,34 juta, 10 gram Rp8,63 juta, 25 gram Rp21,46 juta, dan 50 gram Rp42,84 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp85,61 juta, 250 gram Rp213,76 juta, 500 gram Rp427,32 juta, dan 1 kilogram Rp854,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Baca Juga:Harga Emas Mulai Turun

Sedangkan pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX terkoreksi 0,05 persen menjadi US$1.758,4 per troy ons. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot menguat 0,19 persen ke US$1.759,09 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra mengatakan harga emas berpeluang tertekan hari ini. Hal ini lantaran tingkat imbal hasil (yield) obligasi AS meningkat jelang rilis data tenaga kerja AS. “Data tenaga kerja AS versi pemerintah akan menjadi acuan pelaku pasar untuk memprediksi apakah tapering akan dimulai pada tahun ini atau tidak,” kata Ariston.

Semakin bagus data tenaga kerja AS versi pemerintah, maka potensi The Fed melakukan tapering juga semakin kuat. Kebijakan itu akan mendorong kenaikan yield obligasi AS dan membuat dolar AS kian menguat.

Ketika dolar AS menguat, otomatis harga emas akan melemah. Dengan demikian, situasi ini akan memperburuk pergerakan harga emas ke depannya. “Harga emas berpeluang tertekan ke bawah ke arah US$1.72 per troy ons bila level support di kisaran US$1.745 berhasil ditembus. Sementara resistance di area US$1.775-US$1.785 per troy ons,” pungkas Ariston. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles