21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Harga TBS Mahal, Petani Harus Pintar Kelola Keuangan

Medan, MISTAR.ID

Kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) mencapai Rp3.300 per kg menjadi kabar baik ditengah melambatnya laju perekonomian belakangan ini akibat pandemic Covid-19. Kenaikan harga TBS tentunya memang seirama dengan kenaikan harga CPO di pasar global.

Ada banyak sentimen yang membuat harga TBS mengalami kenaikan. Mulai bergeliatnya perekonomian dunia, sehingga membuat konsumsi CPO mengalami kenaikan. Produktifitas panen sawit yang menurun dikarenakan faktor musiman. Hingga pemicu lainnya yakni kenaikan harga komoditas energy lain yang turut memicu kenaikan harga CPO.

“Ini berkah buat petani sawit kita. Saya sarankan uang dari penjualan sawit yang mahal saat ini sebaiknya digunakan untuk hal yang produktif. Seperti memperbaiki cash flow rumah tangga para petani kita. Memperbaiki kondisi tanaman sawit, bisa dari pemupukan, atau perawatan lainnya,” kata Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, Rabu (3/11/2021).

Baca juga:Langkat Ekspor 25 Ton Lidi Sawit ke Pakistan

Selain itu, petani jangan melupakan satu hal, yakni harga sawit pernah turun dibawah Rp1.000 per kg nya.

“Kita tentunya masih ingat saat pertengahan tahun 2019 silam. Dimana harga TBS di tingkat petani itu sempat di bawah Rp. 1.000 per kg. Bahkan ada petani yang menjual dengan harga Rp700 per kg. Jadi manfaatkan kenaikan harga TBS saat ini untuk keperluan yang sifatnya produktif,” jelasnya.

Karena sejarah harga TBS pernah murah, diungkapkan Gunawan hal ini bisa terulang kapan saja. Meskipun saat ini Gunawan yakin harga TBS masih akan mahal setidaknya hingga penutupan akhir tahun 2021.

Baca juga:Dua Pabrik Sawit Di Mukomuko Bengkulu Beli TBS Rp20.000/Kg

Terlebih saat ini dunia juga tengah dalam ketidakpastian. Covid 19 masih menjadi masalah utama yang membuat banyak negara memilih untuk menutup wilayahnya. Masih ada ketegangan dan memburuknya hubungan politik, musim dingin yang akan usai, stagflasi yang terjadi di China juga bisa memperburuk harga CPO nantinya.

“Dan masih banyak lagi termasuk badai la nina serta masalah perubahan iklim lainnya. Jadi pada petani ini jangan terlena. Petani harus pintar dalam mengelola uang yang saat ini tengah melimpah akibat kenaikan harga sawit. Kita harus benar benar bersiap, dengan segala bentuk ancaman yang bisa merontokan harga TBS nantinya. Meksipun saat ini kita tetap optimis harga TBS masih akan bertahan mahal,” pungkasnya. (anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles