7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Harga Emas Naik Akibat Perang hingga APBN Surplus

Jakarta, MISTAR.ID

Selama sepekan, sejumlah berita penting dan menarik bidang ekonomi masih layak disimak pada akhir pekan ini. Seperti APBN surplus, harga emas naik akibat perang Rusia-Ukraina dan Presiden resmikan Tol Manado-Bitung, hingga kredit perbankan yang tumbuh 5,5 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Januari 2022 mengalami surplus hingga Rp28,9 triliun atau 0,16 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Januari tahun lalu APBN defisit Rp45,5 triliun, jadi ini cukup tinggi karena kenaikannya mencapai 30 persen dan sekarang kita surplus Rp28,9 triliun berarti terjadi perbaikan hingga 163,5 persen,” katanya.

Baca Juga:Emas Anjlok 38,7 Dolar AS, Ketegangan Geopolitik di Ukraina Dapat Mereda

Selanjutnya, Presiden Joko Widodo meresmikan tuntas-nya pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung di Kota Bitung, Sulawesi Utara, setelah penyelesaian seksi Danowudu-Bitung dengan ruas jalan sepanjang 13,5 kilometer.

“Dengan demikian seluruh Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 kilometer tuntas dan siap dimanfaatkan untuk mendukung seluruh aktivitas masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara,” kata Presiden.

Harga Emas Naik Dipicu Situasi Geopolitik di Ukraina

Harga emas berjangka naik di divisi Comex New York Mercantile Exchange, sehubungan meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina. Kontrak emas teraktif untuk pengiriman April naik 3 dolar AS atau 0,16 persen, mendekati 1.910,4 dolar per ounce.

Baca Juga:Pekan Ini, Pelaku Pasar Harap-harap Cemas

Kemudian Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Januari 2022 tumbuh 5,5 persen dibandingkan periode sama 2021 (year-on-year/yoy) menjadi Rp5.700 triliun dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Desember 2021, yang 4,9 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menuturkan terdapat akselerasi penyaluran kredit kepada korporasi sebesar 5,4 persen (yoy) pada Januari 2022, meningkat dari 1,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. (antara/hm12)

Related Articles

Latest Articles