5.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Dolar Belum Bosan Menguat, Rupiah Melemah Tipis di Pasar Spot

Jakarta, MISTAR.ID

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun lemah di perdagangan pasar spot.

Pada Kamis (25/3/21), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.464. Rupiah melemah tipis 0,06% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Mata uang Ibu Pertiwi pun tidak berdaya di pasar spot. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.450 di mana rupiah terdepresiasi 0,21%.

Tidak cuma rupiah, hampir seluruh mata uang utama Asia juga melemah di hadapan dolar AS. Sejauh ini hanya won Korea Selatan dan rupee India yang mampu menguat.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Lemah

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pukul 10:04 WIB:

Dolar AS masih belum bosan menguat, tidak cuma di Asia tetapi di level dunia. Pada pukul 09:15 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,08%.

Dalam sebulan terakhir, Dollar Index menanjak 2,7%. Sejak akhir 2020 (year-to-date), indeks ini melesat nyaris 3%.

Dolar AS seakan tanpa lawan karena rivalnya di Eropa babak-belur. Pada pukul 09:20 WIB, euro melemah 0,05% sementara poundsterling Inggris terdepresiasi 0,12%.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Melemah, Ini Pemicunya

Ini tidak lepas dari perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Benua Biru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di Eropa per 24 Maret 2021 adalah 43.099.204 orang. Bertambah 207.424 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata penambahan pasien positif adalah 215.930 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yaitu 192.688 orang per hari.

Vaksinasi di Eropa pun terhambat karena lebih dari selusin negara menangguhkan penggunaan vaksin buatan AztraZeneca-Universitas Oxford karena kekhawatiran terhadap efek samping seperti pembekuan darah (blood clotting). Laju vaksinasi melambat signifikan.

Our World in Data mencatat rata-rata tujuh harian vaksinasi di negara-negara Uni Eropa per 23 Maret 2021 adalah 1,08 juta dosis per hari. Ini adalah yang terendah sejak 19 Maret 2021.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Pada Dolar AS Melemah

Pandemi virus corona sepertinya masih akan menggerogoti ekonomi Eropa. Apalagi sejumlah negara kembali memberlakukan karantina wilayah alias lockdown. Ekonomi bakal ‘mati suri’.

Sementara di AS, situasinya berkebalikan. Vaksinasi anti-virus corona di Negeri Captain America semakin cepat. Per 23 Maret 2021, rata-rata tujuh harian vaksinasi mencapai 2,49 juta dosis per hari, nomor satu di dunia.

Situasi ini membuat ekonomi AS berpeluang tumbuh cepat mengungguli Eropa. Perbedaan nasib ini kemudian tercermin dalam nilai tukar mata uang.

“Jadi, dolar berpotensi untuk terus menguat karena vaksinasi di AS berjalan dengan cepat. Sementara di Eropa, vaksinasi sedang terhambat,” ujar Ronald Simpson, Global Currency Analyst di Action Economics, sebagaimana diwartakan Reuters.(CNBC/hm13)

Related Articles

Latest Articles