8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

4 Negara Besar Hapus Utang Indonesia Melalui Program Debt Swap

Jakarta, MISTAR.ID

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Juli 2022 kembali menciut. Posisi ULN Indonesia pada akhir Juli 2022 tercatat sebesar US$ 400,4 miliar atau Rp5.965,96 triliun (Rp14.900/US$).

Realisasi itu turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$ 403,6 miliar. Secara tahunan, posisi ULN Juli 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,1% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,2% (yoy).

BI mencatat ULN Pemerintah pada Juli 2022 melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN Pemerintah pada Juli 2022 sebesar US$185,6 miliar, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 187,3 miliar.

Baru-baru ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan ada empat negara kreditur yang telah berkomitmen untuk menghapus utang Indonesia melalui program debt swap. Negara-negara yang dimaksud adalah Jerman, Italia, Australia, dan Amerika Serikat.

Baca juga:PT Prima Andalan Mandiri Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Luky mengungkapkan jumlah utang yang dihapus mencapai USD 303 juta. Sementara itu, yang sudah terealisasi sebesar USD 261 juta dengan 175 proyek.

“Kalau kita lihat, so far program debt swap yang sudah dilakukan itu totalnya ekuivalen USD itu totalnya ada 334 juta,” ujar Luky dalam Media Briefing: Update Penyaluran Bansos dan Pembiayaan di Kementerian Keuangan, Jumat (30/9/22).

Luky memerincikan, debt swap dengan kreditur Jerman dilakukan untuk beberapa proyek seperti pendidikan, edukasi, global fund hingga kesehatan. Kemudian, proyek bersama Italia meliputi housing dan settlement.

“Australia, debt to health untuk kesehatan. Kalau dengan AS itu tropical forest,” kata dia.

Baca juga:Pemerintah Wajib Hidupkan Kembali Perusahaan Tekstil Texmaco

Menurutnya, debt swap itu bersifat dua arah. Apabila tendernya menang, Ia mengaku sangat terbuka akan hal itu.

“Kadang-kadang kita menawarkan, tapi juga tergantung dari tendernya seperti apa,” pungkas Luky. (cnbc/hm06)

Related Articles

Latest Articles