Hiperglikemia mungkin sering dianggap hanya dapat dialami oleh orang yang menderita diabetes. Pada kenyataannya, banyak keadaan yang dapat menyebabkan gula darah tinggi. Bahkan, pada orang yang tidak menderita diabetes sekalipun.Ya, kondisi kelebihan gula darah mungkin saja terjadi pada mereka yang mengalami infeksi cukup parah, serangan jantung, gangguan pankreas, hingga stroke.
Cermati gejala hiperglikemia ini
Kelebihan gula darah pada sebagian orang mungkin tidak menunjukkan gejala tertentu. Akan tetapi, sebaiknya cermati beberapa tanda-tanda atau gejala hiperglikemia secara umum berikut ini:
- Sering merasa haus dan mulut terasa kering.
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Penglihatan kabur.
- Berat badan menurun.
- Kelelahan.
- Kulit berkonsentrasi.
- Nafsu makan bertambah.
- Kulit terasa kering dan gatal.
- Perut terasa nyeri.
- Kadar gula darah lebih dari 180 mg/dL.
Perhatikan tanda-tanda gula darah tinggi lanjutan ini
Jika sudah terjadi secara terus menerus atau berkelanjutan, kondisi hiperglikemia akan memberikan tanda atau gejala di bawah ini:
- Munculnya infeksi kulit dan vagina.
- Luka menjadi sulit sembuh.
- Penglihatan semakin memburuk.
- Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit.
- Kerusakan saraf sehingga menyebabkan kaki dingin atau tidak sensitif, hilangnya rambut di bagian kaki, dan disfungsi ereksi.
- Kerusakan pada mata, pembuluh darah, dan ginjal.
Sederet gejala glikemia tersebut dapat bertambah buruk apabila tidak segera diobati. Bahkan, beberapa penderita gula darah tinggi mungkin saja mengalami gejala tambahan lainnya, seperti dehidrasi, pusing saat berdiri, sesak napas, hingga tidak sadarkan diri.
Berapa jumlah kadar gula yang dikatakan tinggi?Â
Pada dasarnya, gejala hiperglikemia tidak menimbulkan gejala tertentu sampai kelebihan gula darah meningkat secara signifikan. Gejala gula darah tinggi tersebut akan berkembang secara perlahan selama beberapa hari atau minggu. Umumnya, jumlah kadar gula dikatakan tinggi apabila melebihi 200 mg/dL atau 10-11 mmol/L. Kadar gula darah di atas itu sudah termasuk tinggi. Ketika kadar gula darah Anda semakin tinggi maka semakin serius gejala yang dialami. Pada beberapa orang yang mengalami diabetes tipe 2 dalam waktu yang cukup lama, mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, meskipun kadar gula darah sudah meningkat.Â
Apa penyebab gula darah tinggi?
Diabetes melitus adalah salah satu penyakit yang ditandai oleh peningkatan kadar gula dalam darah. Hal tersebut dapat terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa menjadi energi.Namun, pada penderita diabetes, hiperglikemia dapat disebabkan oleh beberapa hal ini:
- Sedang stres
- Mengalami infeksi.
- Tidak melakukan olahraga.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya, steroid.
- Lupa minum obat penurun gula darah atau menyuntikkan insulin.
- Terlalu banyak makan makanan yang mengandung karbohidrat.
- Melakukan aktivitas fisik terlalu berat, terutama saat kadar gula darah tinggi dan tingkat insulin rendah.
Berbagai cara mengatasi gula darah tinggi
Jika Anda telah didiagnosis dengan diabetes dan mengalami gejala hiperglikemia, ada beberapa cara mengatasi kadar glikemia agar tidak semakin memburuk.
1. Menjaga pola makan tetap sehat
Salah satu cara mengatasi gula darah tinggi adalah dengan mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Indeks glikemik adalah adalah skor angka yang menunjukkan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan glukosa dalam darah.Beberapa jenis makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, di antaranya makanan yang mengandung serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan yang mengandung omega-3, bawang putih, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2. Melakukan olahraga secara rutin
Cara mengatasi hiperglikemia lainnya adalah dengan menjalani hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, berjalan kaki di sekitar komplek rumah saat pagi dan sore hari selama setengah jam atau lebih sudah dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Berolahraga dapat membantu glukosa dalam darah untuk masuk ke dalam jaringan dan otot serta digunakan saat beraktivitas.Meski demikian, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Pastikan Anda mencukupi asupan air putih setiap hari untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Asupan air putih yang cukup dapat mencegah Anda dari dehidrasi.
4. Pastikan minum obat penurun gula darah dan menyuntikkan insulin
Jangan lupa untuk minum obat penurun gula darah dan menyuntikkan insulin sesuai dosis yang diberikan oleh dokter Anda.Jika perlu, Anda dapat meminta kerabat dekat atau anggota keluarga untuk mengingatkan Anda mengenai waktu minum obat dan menyuntikkan insulin. Dengan begitu, kadar gula darah Anda tetap dapat terkontrol dengan baik.
5. Mengecek kadar gula darah secara rutin
Bagi Anda penderita diabetes, mengecek kadar gula darah secara rutin merupakan hal yang penting. Pasalnya, ketika kadar gula darah Anda tiba-tiba mengalami peningkatan, maka dapat dicegah secepatnya sebelum terlambat.Hiperglikemia harus diturunkan karena kondisi ini dapat merusak pembuluh darah di seluruh bagian tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi.
6. Mengurangi stres
Untuk mengatasi gula darah tinggi adalah dengan mencukupi waktu tidur. Perlu diketahui bahwa kurang tidur ternyata dapat menjadi penyebab gula darah tinggi dan mengurangi sensitivitas insulin. Selain itu, kurang tidur juga dapat memicu kenaikan berat badan. Oleh karena itu, cara menurunkan gula darah tinggi akibat kurang tidur dapat dilakukan dengan memastikan diri cukup istirahat.
8. Mencoba ekstrak kayu manis
Ekstrak kayu manis ternyata juga dipercaya sebagai cara alami untuk menurunkan gula darah tinggi. Menurut riset, ekstrak kayu manis mampu meningkatkan sensitivitas insulin dengan cara mengurangi resistensi insulin pada tingkat sel. Studi lainnya juga menyatakan bahwa kayu manis mampu menurunkan gula darah tinggi sebanyak 29 persen. Sebab, rempah-rempahan ini mampu memperlambat pemecahan karbohidrat di sistem pencernaan.
Pasalnya, gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan bahwa telah terjadi komplikasi hiperglikemia serius, seperti:
- Ketoasidosis diabetik, yakni kondisi yang kerap dialami oleh penderita diabetes 1 di mana tubuh tidak mampu untuk menggunakan gula darah menjadi energi karena kurangnya kadar insulin dalam tubuh.
- Hyperosmolar hyperglycaemic state (HHS), yaitu kondisi dehidrasi parah disebabkan oleh tubuh yang coba menghilangkan gula berlebih. Ini umumnya terjadi pada penderita diabetes tipe 2.
Selain itu, apabila Anda merasa kesulitan dalam menurunkan gula darah tinggi dan sudah melakukan berbagai pola hidup sehat untuk mengatasinya, segera diskusikan dengan dokter. Dengan demikian, dokter akan memberikan pilihan lain dalam menurunkan gula darah Anda. (sehatq/hm06)