22 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Hebat! Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona, 20 Negara Daftar Beli

Jakarta, MISTAR.ID

Warga di dunia yang telah lama ketakutan pada pandemi Covid-19 sudah boleh sedikit lega, setelah Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan proses produksi vaksin untuk virus corona yang resmi dimulai pada Sabtu (15/8/20), bahkan sudah ada 20 negara yang mengajukan permintaan pembelian.

Mengutip RT News, Kementerian Kesehatan memprediksi vaksin dengan nama komersial Sputnik V (nama resmi: Gam-Covid-Vak) bisa mulai dibagikan setidaknya Januari 2021.

Vaksin ini dikembangkan oleh Gamaleya National Research Center. Vaksin akan diberikan dua kali ke dalam tubuh manusia dalam selang tiga minggu dan diklaim bisa memicu sistem imunitas terhadap virus corona.

Baca Juga: Awas! Euforia Vaksin Corona, Dampaknya Berbahaya

Kepala Gamaleya, Alexander Gintsburg, menyebut produksi vaksin dilakukan oleh tiga perusahaan dan dalam satu bulan ke depan diperkirakan satu juta vaksin selesai dibuat.

“Hingga akhir tahun, akan ada 1,5-2 juta dosis yang diproduksi,” ujar Gintsburg.

Namun, ia menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan seluruh Rusia diperlukan waktu setidaknya 9-12 bulan.

Baca Juga: AS Tolak Kerja Sama Vaksin Dari Rusia

Hingga saat ini, Rusia adalah satu-satunya negara yang telah mengumumkan vaksin resmi. Namun, data uji klinis vaksin belum pernah diumumkan ke publik.

Pemerintah Rusia sendiri langsung mendaftarkan vaksin setelah lolos uji klinis fase I dan II, dan mengklaim tidak perlu melewati fase III.

Keputusan meloloskan vaksin ini menuai kritik dari dunia bagian barat dan pakar kesehatan. Mereka khawatir Rusia terlalu terburu-buru dan akan menimbulkan dampak berbahaya.

Baca Juga: Haruskah Melakukan Vaksinasi Flu Awal Tahun Nanti?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga mengatakan belum bisa menjamin keamanan vaksin Sputnik V sebelum melewati tahap uji klinis ketiga.

“Kami berhubungan erat dengan otoritas kesehatan Rusia dan diskusi sedang berlangsung sehubungan dengan kemungkinan prakualifikasi vaksin WHO, tetapi sekali lagi prakualifikasi vaksin apapun mencakup tinjauan dan penilaian yang cermat dari semua data keamanan dan kemanjuran yang diperlukan,” kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, dalam jumpa pers di Swiss, seperti dilansir Associated Press, Rabu (12/8/20).

Sedangkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dirinya membuka peluang menjadi penerima vaksin Rusia pada Mei 2021.

“Ketika vaksin datang, saya akan menyuntikkannya di depan umum. Tidak apa-apa jika bereksperimen dengan saya. Jika berhasil, maka vaksin ini akan bisa digunakan untuk semua orang,” katanya.(CNN/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles