11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Efek Samping Bila Kelebihan Konsumsi Vitamin

Jakarta, MISTAR.ID

Setiap pasien Covid-19 dianjurkan mengonsumsi berbagai jenis vitamin untuk membantu proses penyembuhan. Bahkan, sejak pandemi, banyak juga orang mulai rutin mengonsumsi vitamin demi menjaga daya tahan tubuh. Namun, tahukah anda terlalu banyak mengonsumsi vitamin khususnya dalam bentuk suplemen bisa menimbulkan berbagai efek samping.

Memang, vitamin termasuk makronutrien atau nutrisi yang hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Konsumsi vitamin pada orang sehat dan orang yang sedang sakit tidak bisa disamakan. Anda mungkin tidak perlu mengonsumsi vitamin jika sedang dalam keadaan sehat, dan kebutuhan makanan bergizi terpenuhi. Namun pada orang sakit, konsumsi vitamin sering disarankan demi tujuan memberikan booster pada daya tahan tubuh agar lekas sembuh.

“Pada orang sakit, seperti pasien Covid-19, mereka butuh asupan vitamin untuk mendukung imun sistemnya,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ariska Sinaga, Kamis (8/7/21).

Baca Juga:Cegah Penyebaran Covid-19, Disdik Siantar Terima Bantuan APD dan Vitamin

Baik pada orang yang sakit dan sehat, konsumsi vitamin tidak boleh berlebihan. Konsumsi berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek samping, tergantung pada jenis vitaminnya.

Berikut sejumlah efek samping kelebihan konsumsi vitamin berdasarkan jenisnya.

  1. Vitamin C

Kebutuhan harian vitamin C sebenarnya cukup kecil. Pada orang dewasa laki-laki sebanyak 90 miligram sehari dan perempuan 75 miligram perhari. Kebutuhan harian ini bisa didapat dari konsumsi buah dan sayur. Namun pada orang yang sakit, konsumsi vitamin C bisa lebih tinggi hingga 2.000 miligram per hari.

Tentunya pemberian vitamin C yang tinggi ini harus diawasi oleh dokter karena dikhawatirkan timbul efek samping. Konsumsi vitamin C lebih dari 2000 miligram sehari bisa mengakibatkan beberapa efek samping pada saluran cerna seperti mual, muntah, peningkatan asam lambung, diare, hingga berisiko pembentukan batu ginjal.

“Dalam kondisi Covid-19 berat, pasien dikasih 2.000-3.000 miligram, tapi setelah selesai Covid-19 kami turunkan dosisnya menjadi 500 miligram sehari, gak seterusnya dosis tinggi karena dikhawatirkan bisa mengganggu fungsi ginjal,” kata Ariska.

Baca Juga:Vitamin K Dalam Bayam, Telur Dan Keju Bantu Cegah Corona

2. Vitamin E

Meski tak banyak dibicarakan, konsumsi vitamin E juga mulai diburu masyarakat. Kebutuhan harian vitamin E juga cukup kecil. Rata-rata kebutuhan vitamin E hanya 15 miligram (22,4 IU) per hari. Kebutuhan harian vitamin E sebenarnya bisa terkejar dengan konsumsi sayur, buah, daging, bahkan telur. Dalam kondisi sakit, vitamin E bisa diberikan hingga 200-400 miligram.

Terlalu banyak konsumsi vitamin E bisa menyebabkan pengenceran darah. Pada pasien Covid-19 pemberian vitamin E tidak selalu disarankan karena bisa berakibat perdarahan. Maka dari itu, konsumsi vitamin E ini pun harus sesuai dengan anjuran dokter.

3. Vitamin D

Kebutuhan harian vitamin D pun sebetulnya cukup kecil, hanya 400-800 International unit atau IU sehari. Sama seperti vitamin C, vitamin D juga bisa diberikan untuk membantu pengobatan pasien Covid-19. Konsumsi vitamin D pada orang sakit bisa mencapai 1.000-4.000 IU sehari, tergantung derajat keparahan pasien. Konsumsi vitamin D lebih dari 4.000 IU dikhawatirkan menimbulkan efek samping, berupa mual, muntah, pusing, lemas, hingga gangguan fungsi liver.

Baca Juga:Vitamin D Membantu Melawan Virus Corona

Maka dari itu, pemberian vitamin D dengan dosis tinggi harus sesuai dengan saran dokter. “Terlalu banyak vitamin D pada darah bisa mengintervensi metabolisme kalsium, akhirnya membuat kadar kalsium di darah tinggi, menyebabkan mual, muntah, pusing, lemas, gagal ginjal, dan meningkatnya fungsi liver,” papar Ariska.

Vitamin D juga harus diberikan setelah makan untuk meningkatkan mekanisme kerjanya. Sebab, vitamin D merupakan vitamin larut lemak sehingga dibutuhkan lemak untuk mentransfer vitamin ke seluruh organ tubuh.

4. Vitamin B

Sama seperti vitamin lainnya, vitamin B bisa didapat dari konsumsi makanan bergizi. Kebutuhan harian vitamin B sejatinya hanya 0.024 miligram per hari. Konsumsi vitamin B berlebihan dapat mengakibatkan efek samping berupa sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, detak jantung tidak beraturan, rendahnya kadar kalium, hingga gagal jantung kongestif.

Konsumsi vitamin memang tak selalu dibutuhkan. Hanya dengan makan makanan bergizi, perbanyak sayuran, buah, dan protein sudah bisa mencukupi kebutuhan vitamin harian. Pada orang yang sakit, konsumsi vitamin sebaiknya di bawah anjuran dokter agar tak terjadi efek samping atau interaksi obat. (cnn/hm12)

 

Related Articles

Latest Articles