10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Hati-hati Jika Muncul Benjolan Pada Tubuh Anak

Jakarta, MISTAR.ID
Waspada dengan benjolan yang muncul di tubuh anak Anda secara mendadak. Dokter Spesialis Bedah Anak, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Nanok Edi Susilo mengetakan, benjolan yang muncul bisa berupa tumor (jinak atau ganas) atau berupa pembesaran kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening tersebar banyak di dalam tubuh, antara lain di daerah leher, ketiak, rongga dada dan perut yang berfungsi menyaring infeksi lokal yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Maka dari itu, orang tua harus memperhatikan kesehatan anak sedini mungkin, termasuk perubahan-perubahan pada tubuhnya seperti muncul benjolan di tempat-tempat tertentu.

Orang tua perlu mengetahui dan bahkan mewaspadai jika muncul benjolan mendadak pada leher, belakang telinga, tangan atau kaki, badan, dan perut.

Baca Juga:Kapoldasu Bantu Pengobatan Anak 11 Tahun Penderita Tumor

“Benjolan merupakan salah satu tanda tidak normal pada anak dan umumnya diabaikan dengan harapan akan hilang dengan sendirinya. Faktanya, benjolan yang muncul bisa jadi berbahaya, apalagi jika benjolan timbul mendadak dan bertumbuh dengan cepat,” ujar dr Nanok Edi Susilo .

Dia menyarankan, jika timbul benjolan segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter agar bisa segera dideteksi dan ditangani dengan tepat.

Sementara jika ada benjolan di perut ada beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti hernia umbilikalis, kista, abses, lipoma, dan hepatoblastoma. Benjolan yang muncul bisa tidak disertai terasa sakit, kemerahan, rasa tidak nyaman pada perut, atau adanya riwayat trauma sebelumnya, sehingga anak juga tidak merasakan adanya benjolan.

Baca Juga:Menkes Targetkan Seluruh Provinsi Miliki RS Rujukan Jantung dan Kanker di 2024

Selain itu bisa juga tidak ada gejala seperti muntah, pembesaran perut, atau riwayat penyakit lain sebelumnya. Namun benjolan di perut ini tetap perlu diwaspadai, karena bisa jadi Hepatoblastoma.

Hepatoblastoma adalah tumor padat yang jarang tetapi paling umum terjadi pada anak-anak. Hepatoblastoma didiagnosis pada anak usia kurang dari tiga tahun tapi dapat terjadi juga di segala usia anak-anak.

“Pada fase akhir penyakit, barulah tampak adanya benjolan di perut si Kecil yang mungkin juga teraba oleh orang tuanya. Pada kondisi ini, sering kali tumor hati sudah berukuran sangat besar,” kata Dokter Spesialis Bedah Anak, Mayapada Hospital Kuningan, dr Asri Dwi Rachmawati.

Jika terdapat gejala benjolan di perut, dia menyarankan orang tua segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit agar anak mendapat penanganan secepatnya. Pemeriksaan dengan USG dan pemeriksaan laboratorium bisa dilakukan untuk mendeteksi tumor hati pada anak lebih dini.

Baca Juga:Aksi Sosial Bantu Si Bocah Alfaro Gultom Penderita Tumor Ganas

Dokter Spesialis Bedah Anak, Mayapada Hospital Kuningan, dr Sastiono menambahkan, jika tumor sudah pada tahap lanjut maka, dokter akan melakukan pemberian kemoterapi terlebih dahulu dengan harapan tumor mengecil, setelah itu baru dilakukan pengangkatan tumor.

“Bila tumornya tidak mengecil setelah pemberian kemoterapi, maka tindakan selanjutnya adalah transplantasi hati,” ucapnya.

Sementara pada bayi, benjolan yang umum terjadi biasanya hernia, yakni kondisi di mana bagian organ atau jaringan dalam tubuh mendorong bukaan atau area dinding otot yang lemah, sehingga dorongan tersebut membuat timbul benjolan pada area tubuh tertentu. Jenis hernia pada bayi yaitu hernia inguinalis, hernia umbilikalis, dan hernia epigastrik.

Dokter Spesialis Bedah Anak, Mayapada Hospital Bogor BMC, dr Nadifa Agil menyebut, orang tua perlu mewaspadai apabila hernia pada anak menunjukan tanda-tanda seperti kemerahan dan nyeri. Perlu juga diwaspadai jika benjolan hernia yang biasanya hilang dan timbul menjadi permanen alias tidak dapat hilang kembali.

Baca Juga:Robby Purba Ungkap Kronologi Dirinya Kena Tumor Payudara, Benarkah Karena Suplemen?

Menurut dr Nadifa, hernia juga dapat disertai muntah-muntah dan perut anak menjadi kembung.

“Pertolongan yang cepat dan tepat dapat mencegah timbul komplikasi seperti inkarserasi, yaitu dimana jaringan hernia ‘terjebak’ dan tidak mendapat suplai darah dengan baik. Serta dengan pertolongan yang cepat dan tepat juga akan memberikan prognosis yang lebih baik bagi anak Anda,” katanya.

Sebagian besar bayi yang menderita hernia umbikalis dapat sembuh dengan sendirinya setelah berusia 1-2 tahun. Namun, bila benjolan yang muncul terasa sakit, bertekstur keras, atau tidak mengecil hingga anak berusia 2 tahun, dokter akan merekomendasikan metode operasi. Operasi juga dilakukan bila tonjolan yang muncul tidak hilang sampai anak berusia 4 tahun.

Baca Juga:Kenali Ciri Sakit Kepala yang Mengarah Pada Gejala Tumor Otak

Dokter Spesialis Bedah Anak, Mayapada Hospital Tangerang, dr Alifi Maulidyan menjelaskan, operasi yang biasanya dilakukan, yakni pembedahan minimal invasif dengan sayatan lebih sedikit dibandingkan pembedahan tradisional. Dengan metode ini, pembedahan anak umumnya pulih dalam dalam waktu yang lebih singkat dan luka operasi pun sangat tersamar.

“Biasanya anak bahkan dapat kembali kembali ke aktivitas normal, bisa kembali bermain dalam waktu yang sangat singkat,” kata dr Alifi.

Jika orang tua menemukan tanda-tanda benjolan yang dirasa berbahaya, maka perlu membawa anak ke rumah sakit.(cnn/hm10)

 

 

Related Articles

Latest Articles