23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Amankah Pesan Makanan Atau Barang Lewat Ojek Online ?

Seiring bertambahnya jumlah pasien terinfeksi COVID-19 setiap harinya, Pemerintah Indonesia pun mengambil langkah dengan mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah selama pandemi ini.
Sebagai gantinya tentu banyak dari kita yang akan memanfaatkan jasa pesan makanan lewat online dan juga berhati hati ketika harus berbelanja kebutuhan pokok di pusat perbelanjaan atau toko bahan makanan. Namun yang menjadi pertanyaan adalah amankah pesan makanan lewat ojek online saat pandemi virus corona? Apakah tidak berbahaya keluar berbelanja di pusat perbelanjaan atau toko bahan makanan?
Berikut jawaban yang diberikan oleh para ahli :

1.Bukan masalah di makanannya
Virus tidak dapat berpindah lewat makanan, ujar Dr. Ian Williams, ketua dari The Outbreak Response and Prevention Branch of the US Centers for Disease Control and Prevention, yang menyelidiki tentang penyakit yang menular lewat makanan dan air.

Dr. Ian William menyebutkan informasi ini dalam sebuah webinar “ Sampai sejauh ini tidak ada bukti yang kuat tentang virus covid-19 bahwa penularannya dapat tersebar melalui bawaan makanan dan jasa antar makanan. Murni adalah melalui pernafasan dari orang ke orang.”

Food and Drugs Administration (FDA) Amerika menguatkan pernyataan itu, dalam website resminya menyatakan tidak ada laporan yang menyatakan bahwa covid-19 dapat ditularkan dari makanan atau bungkusan makanan, meskipun demikian setiap orang dalam kegiatan pengantaran makanan haruslah mengikuti aturan kebersihan yang ketat, termasuk mencuci tangan dan permukaan benda secara teratur untuk menekan resiko seminimal mungkin.

2.Mengambil bungkusan makanan atau menerima paket kiriman
Resiko penyebaran virus dari makanan atau kemasan makanan yang diambil dari jendela atau dari sebuah restoran adalah sangat rendah, kata Benjamin Chapman, seorang professor dan spesial keamanan pangan di Universitas provinsi Carolina Utara. Makanan atau bungkusan makanan dapat membawa virus, tapi resiko penularan melalui hal ini adalah sangat kecil sekali. Kemungkinannya sangat jauh dan beribu atau berjuta kali lebih kecil dibandingkan terpapar dengan cara yang lain.

Resiko terkontaminasi yang paling berbahaya adalah berasal dari pekerja yang mempersiapkan makanan. Ada kemungkinan pekerja yang melayani atau yang mempersiapkan makanan dalam keadaan sakit, tapi para pengusaha makanan sudah pasti harus mengikuti kebijakan kesehatan dan anjuran dari departemen kesehatan untuk memastikan orang orang yang dalam keadaan sakit tidak akan bekerja.

Banyak sudah jasa pengantaran yang dalam prakteknya telah mengikuti aturan yang baik
Hal ini mencakup menghindari kontak dengan pengantar makanan, pelanggan meminta makanan ditinggalkan di depan beranda rumah atau pintu , dan melakukan transaksi tanpa bersentuhan dan pembayaran non tunai. Kabar baiknya lagi, bahkan jika anda makan makanan yang terpapar virus, tidak banyak reseptor di saluran pencernaan makanan kita dimana virus dapat bertahan, jadi menelan virus tidak dapat menyebabkan tertular virus tersebut,karena sistem pencernaan kita akan menyingkirkannya.
Meskipun demikian, para lansia khususnya, yang harus lebih berhati hati. Para ahli menyarankan mereka mengambil pesanan antar atau paket dengan sarung tangan.

3. Pergi ke Pusat Perbelanjaan

Banyak orang merasa stress dan cemas tentang stok bahan makanan, walaupun telah diyakinkan bahwa stok bahan makanan adalah cukup dan pusat perbelanjaan akan selalu menstok ulang persediaan. Untuk menghindari kerumunan, berbelanjalah di waktu waktu yang sepi.Walau kemungkinannya ada bahwa virus dapat bertahan di bungkusan ,tidak ada indikasi penyebaran atau sumber yang menyatakan bahwa bungkusan makanan merupakan faktor penularan virus covid-19 atau penyakit pernafasan lainnya.. Berjuta kasus influensa tiap tahunnya, pembungkus makanan tidak ada dalam daftar pembahasan.

Dalam skenario terburuk , virus corona mungkin hanya dapat menular jika orang yang terinfeksi batuk atau bersin langsung di makanannya atau bungkusan makanannya, daripada mereka hanya memegangnya. Dan penularannya terjadi ketika anda menyentuh benda yang terkontaminasi kemudian menyentuh wajah anda.

Oleh karena itu, pakar kesehatan dan para ahli selalu menekankan tidak menyentuh wajah . Cuci tangan atau sanitasi tangan kamu setelah memegang apapun.

Seperti biasa dikatakan oleh sahabat lama kita “ resiko tidak makan lebih besar daripada resiko makan”

Sumber CNN
Ahli bahasa : Gustina Hong
Editor : Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles