7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Meski Wisuda Virtual, Yuk Pahami Makna Wisuda

MISTAR.Id

Bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliah, sesuatu yang istimewa bisa melanjalani wisuda. Tapi di tengah Covid-19, apa boleh buat bingarnya prosesi wisuda tidak bisa dilewati dengan sempurna.

Wisuda virtual mungkin tak kalah seru, setidaknya momen ini menjadi sejarah yang akan diingat oleh seluruh dunia. Tetapi jangan sedih apalagi mewek, toh anda sudah melakukan rangkaian kegiatan perkuliahan.

Nah, mengurangi rasa sedih yuk kita pahami makna wisuda. Wisuda Dilansir dari Wikipedia Wisuda adalah upacara peneguhan atau pelantikan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan.

Baca juga: Obama, Selebritis Dan Para Pemimpin Dunia Akan Bergabung Dalam Wisuda Virtual AS

Baca juga: Pandemi Covid-19, Robot Gantikan Mahasiswa Jepang Dalam Acara Wisuda

Di kalangan akademik, wisuda merupakan penanda kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Biasanya prosesi wisuda diawali prosesi masuknya senat universitas yang terdiri dari rektor dan para pembantu rektor dengan dekan-dekannya guna mewisuda para calon wisudawan.

Wisuda juga tidak hanya sekedar peneguhan atau pelatikan seorang akademisi. Well apa sih yang membuatnya begitu istimewa? Berikut beberapa fakta yang tim boleh tau kumpulkan :

1. Toga sebagai busana saat wisuda
Toga dalam bahasa latin adalah tego yang berarti penutup. Meskipun biasanya dikaitkan dengan bangsa Romawi, toga sebenarnya berasal dari semacam jubah yang dikenakan oleh pribumi Italia, yakni bangsa Etruskan yang hidup di Italia sejak 1200 SM.

Toga merupakan busana orang-orang Romawi; sehelai mantel wol tebal yang dikenakan setelah mengenakan cawat atau celemek. Toga diyakini sudah ada sejak era Numa Pompilius, Raja Roma yang kedua. Toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga dianggap sebagai satu-satunya busana yang pantas bila berada di luar ruangan. Hal ini terbukti dalam riwayat Cincinnatus: dia sedang membajak ladangnya tatkala para utusan Senat datang untuk mengabarinya bahwa dia telah dijadikan diktator, dan begitu melihat mereka dia menyuruh isterinya mengambilkan toganya dari rumah untuk dikenakannya sehingga utusan-utusan itu dapat disambut dengan layak. Sekalipun kebenarannya boleh diragukan, riwayat itu tetap memperlihatkan sentimen Romawi terhadap toga.

Seiring berlalunya waktu, gaya berbusana pun berganti. Bangsa Romawi mengadopsi baju (tunica, atau khiton dalam bahasa Yunani) yang dikenakan orang-orang Yunani dan Etruskan, membuat toga menjadi makin berisi, sehingga lilitannya perlu agak dilonggarkan bila dikenakan. Akibatnya toga menjadi tidak berguna dalam aktivitas-aktivitas yang memerlukan kegesitan, misalnya dalam perang. Oleh karena itu toga digantikan oleh sagum (mantel wol) yang lebih ringan dalam semua kegiatan militer. Pada masa-masa damai sekalipun toga akhirnya tergeser oleh laena, lacerna, paenula, dan macam-macam mantel berkancing atau tertutup lainnya. Meskipun demikian, toga tetap menjadi pakaian sidang kekaisaran sejak sekitar tahun 44 SM.

2. Filosofi warna hitam pada busana wisuda
Dalam pemilihan warna hitam gelap pada toga adalah simbolisasi yaitu misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu mereka menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, tak hanya itu sarjana pula diharapkan mampu mengatasi kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapat olehnya.

Warna hitam juga melambangkan keagungan, sebab itu, tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna hitam pada jubahnya. Tak hanya warna pada jubah toga yang memuat filosofi mendalam, ternyata ada pula arti filosofis dari bentuk persegi pada topi toga.

Sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari beraneka sudut pandang.

Tali pada mortarboard disebut juga dengan “tassel”. Tidak semua tingkatan pendidikan di Amerika Serikat selalu memindahkan tassel dari kiri ke kanan, walau tassel menjadi aksesoris penting pada mortarboard.Misalnya, untuk mahasiswa pascasarjana (S2) selalu membiarkan tassel di sisi kiri. Warna tassel pun banyak ragamnya.

3. Pemindahan Tassel dari kiri ke kanan
Kenapa kebanyakan upacara kelulusan tassel sering dipindahkan dari sisi kiri ke sisi kanan? Banyak pendapat mengenai ini, tanpa ada dasar yang pasti. Ada pendapat menyebutkan, pemindahan ini mengartikan bahwa seorang mahasiswa saat masih belajar di universitas selalu menggunakan otak kiri. Maka, setelah lulus pemindahan tassel ke sisi kanan dengan harapan saat terjun ke masyarakat, siswa tersebut juga menggunakan otak kanan.

Sementara pendapat lain menyebutkan ini hanya prosesi biasa. Ada perbedaan di sini, tassel awalnya menggantung di sisi kanan. Ini artinya siswa masih berstatus candidate (calon kelulusan), dan ketika dipindahkan ke sisi kiri artinya sudah graduate (lulus). Ada juga pendapat yang mengatakan pemindahan tassel sebagai arti bahwa mahasiswa yang lulus telah siap menyongsong hidup baru.

4. Bukti perjuangan mahasiswa
Wisuda adalah bukti mahasiswa yang sudah melalui sejumlah perjalanan dan perjuangannya melalui perkuliahan, mulai dari masa ospek, mengikuti sejumlah mata kuliah, melakukan pratikum, menyelesaikan segudang makalah, termasuk juga melakukan praktek dan pengabdian pada masyarakat, serta menyelesaikan tugas akhir membuat sekripsi. Perjalanan itu pasti membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit. Butuh ketekunan dan kesabaran yang tinggi.

Nah, buat anda yang saat ini akan melakukan wisuda virtual, jangan berkecil hati yah. Justru jadikan ini momen terindah di mana orangtuamu yang menyematkan itu kepadamu. Karena orangtua adalah sejatinya guru pertamamu. Ingat, anda adalah pejuang itu ! (berbagai sumber/hm06)

Related Articles

Latest Articles