10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

Ponot, Air Terjun Tertinggi di Indonesia yang Ada di Asahan

Asahan, MISTAR.ID

Mengunjungi objek wisata alam biasanya menjadi pilihan favorit bagi keluarga untuk menghabiskan waktu liburan. Biasanya lokasi wisata yang paling banyak disukai tersebut berhubungan dengan air.

Ada satu objek wisata alam air terjun yang sangat bisa direkomendasikan untuk menghabiskan waktu liburan. Namanya Air Terjun Ponot. Lokasinya berada di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan. Air terjun yang sumber airnya dari Danau Toba ini memiliki ketinggian 250 meter dan menjadi air terjun tertinggi di Indonesia.

Jika hendak ke Ponot dari Kota Medan, dapat ditempuh dengan durasi waktu berkendara sekitar 6 jam perjalanan atau berjarak sekitar 250 kilometer melewati jalan lintas Sumatera menuju Asahan. Jalur lainnya bisa ditempuh melalui rute Kota Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Porsea di Kabupaten Toba.

Baca Juga:Pemandian Air Terjun Kampung Gunung Luput dari Pengawasan Satgas Covid-19

Kawasan sekitar Air Terjun Ponot sangatlah asri dengan pepohonan lebat di sekitarnya. Ponot, dalam bahasa Batak bisa bermakna pipa atau saluran. Terjunan air berketinggian 250 meter ini tidak langsung menerobos ke bawah.

Dari puncaknya ada terdapat dua undak-undakan air terjun, sehingga belum lagi air sampai ke bawah, pecahan butiran air akan melayang ke udara dan siap membasahi badan meski kita tidak berada langsung di bawahnya.

Sementara sekeliling air terjun banyak terdapat batu-batu besar berlumut. Untuk mendekat ke air terjun, kita harus hati-hati memilih langkah sebab bisa terpeleset saat menapaki bebatuan yang licin.

Baca Juga:Infrastruktur Wisata Air Terjun Ponot di Asahan Mulai Dibenahi

Air Terjun Ponot berada di aliran Sungai Ponot yang merupakan anak dari Sungai Asahan. Letaknya berada di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan air laut. Kawasan Air Terjun Ponot dekat dengan proyek nasional bendungan pembangkit listrik Sigura-gura. Jalan menuju akses ini lumayan baik meski ada beberapa ruas yang mendapat kerusakan.

Tidak ada retribusi apapun untuk memasuki wilayah air terjun kecuali pembayaran parkir Rp5 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp10 ribu untuk roda empat.

Beberapa waktu lalu, Mistar datang mengunjungi tempat ini. Hanya saja, pengelolaan wisata air terjun ini masih butuh perhatian khususnya permasalahan sampah yang masih banyaknya berserakan, di samping memang kesadaran pengunjung yang masih rendah untuk menjaga kebersihan. (perdana/hm14)

Related Articles

Latest Articles