Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintah telah menyediakan Rp89,4 miliar untuk membangun desa wisata pada tahun 2021 ini. Anggaran dari jumlah tersebut, Rp50 miliar di antaranya untuk desa di destinasi wisata super prioritas, dan Rp39,4 miliar sisanya untuk desa wisata prioritas kementerian.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan hal itu dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Senin (18/1/21).
“Desa wisata di destinasi wisata super prioritas ini ada 38 desa. Desa wisata prioritas Kementerian itu ada 75 desa,” ucapnya dalam rapat bersama komisi V DPR RI itu.
Baca Juga: Pengamat: Sektor Pariwisata Masih Lesu
Selain desa wisata, lanjut Halim, kementeriannya juga menyiapkan anggaran Rp1,74 triliun untuk pendampingan 74.953 desa.
“Targetnya adalah 35.168 orang (pendamping desa),” tuturnya.
Meski anggarannya besar, Halim memastikan bahwa jumlah pendamping desa tahun ini tak bertambah sebab rekrutmennya untuk sementara dihentikan.
Baca Juga: Wisata Desa Tenun Batu Bara Jadi Desa Percontohan Di Sumut
Itu dilakukan karena kementeriannya tengah fokus untuk meningkatkan kapasitas dan manajemen agar pemanfaatan dan penggunaan dana desa dapat benar-benar memberikan dampak positif ke ekonomi dan masyarakat.
“Pendamping desa, kami tidak membuka rekrutmen karena kami lagi konsolidasi untuk peningkatan kapasitas dan manajemen agar dana yang dikeluarkan betul-betul berdampak positif bagi pemanfaatan dan penggunaan di 74.953 desa,” jelasnya.
Selain peningkatan kapasitas, ia juga tengah memikirkan penambahan gaji pendamping desa. Pasalnya ia menilai gaji yang didapatkan pendamping desa saat ini ini tak sebanding dengan tugas yang diberikan.
“Sistem penggajian pendamping itu sekarang urusannya di Kementerian Keuangan, nanti kita kirimkan suratnya,” pungkas Abdul.(CNN/hm02)
