13.2 C
New York
Wednesday, April 17, 2024

Penikmat Kopi Siantar: Antara Kopi Saring, Tanpa Gula dan Kopi Galau

Pematang Siantar, MISTAR.ID – Setahun belakangan perkembangan bisnis minuman kopi di Kota Pematang Siantar kian menjamur. Entah itu kopi saring, kopi tanpa gula, maupun kopi trendi yang menyertakan kalimat galau ungkapan perasaan di kemasannya. Dan tetap saja ketiganya laris manis dengan penikmatnya masing-masing.

Lantas manakah yang lebih kena di hati para penikmat kopi di kota ini ?
“..tak enak kopi kalian, encer kali kayak minum teh, pahit lagi …” kata seorang bapak paruh baya kepada barista di sebuah kafe spesialiti kopi. Kalimat seperti ini sering dikeluhkan oleh penikmat kopi yang sudah terbiasa menikmati kopi robusta kental yang diseduh dengan proses saring berulang dan disajikan dengan adukan gula pasir.

“..hasil seduh kopi arabica memang selalu lebih jernih dan encer tapi lebih mengeluarkan aroma dari biji kopi dan lebih nikmat jika diminum tanpa gula.. “ kata-kata yang kerap diulang oleh barista yang melayani di kafe spesialti kopi untuk menjawab pelanggan yang baru pertama kali mencoba jenis kopi Arabica dengan cara seduh dan peralatan seduh yang sangat beragam.

“berhentilah jika sudah lelah …” tulisan motivasi yang tertera di kemasan cup plastik yang berisi minuman campuran kopi, susu dan campuran bahan lainnya. Jenis minuman yang selalu dikeluhkan terlalu manis untuk kalangan usia paruh baya dan keatas, tetapi begitu diburu oleh anak-anak muda yang ‘haus’ dengan rasa kekinian dan tentu saja untuk pemenuhan konten media sosial mereka.

Ketiga jenis penikmat kopi inilah yang tetap membuat bisnis minuman kopi tetap eksis di Pematang Siantar bahkan kian bertambah, baik dari jumlah penikmatnya maupun jumlah usaha minuman kopi itu sendiri. Jika dipantau secara umum, berdasarkan jumlah pelanggan yang mendatangi kedai kopi atau kafe di Siantar, kedai kopi yang menyajikan kopi saring selalu padat dengan para penikmat kopi dari kalangan dan usia yang bervariasi dengan tujuan hanya mencari tempat untuk menghabiskan waktu dan betah duduk berjam-jam hanya dengan segelas kopi.

Berbeda dengan kafe yang menyajikan spesialiti kopi, jumlah pelanggan jauh lebih sedikit tapi jika diperhatikan dengan seksama, pelanggan mereka lebih terkhusus ke kalangan tertentu dan merupakan penikmat kopi rutin yang datang memang hanya untuk menikmati kopi dengan suasana yang lebih sepi dan santai. Untuk saat ini, kedua jenis usaha ini sedikit dikalahkan oleh usaha minuman franchise kopi yang begitu mudah sekali merebut perhatian kalangan anak muda dengan varian minuman bubuk berwarna warni dengan berbagai jenis rasa yang dikemas dengan tampilan menarik bahkan ada yang menambahkan kalimat-kalimat motivasi di kemasan mereka sesuai dengan tema brand yang dibawa.

Begitulah perkembangan bisnis minuman kopi di Siantar dari waktu ke waktu, yang sudah ada tetap bertahan, yang baru tetap berusaha untuk menunjukkan karakternya, yang sedang berkembang tetap berambisi untuk menjadi yang terkini dan masing-masing punya penikmatnya.

Aku nikmati kopiku.. kau nikmati kopimu, maka nikmatlah terasa.

Penulis: Julyana Ang

Related Articles

Latest Articles