12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Kampung Tapanuli, Kolaborasi Wisata ala Bupati Taput dan Wali Kota Yogyakarta

Taput, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Utara, Sumut Nikson Nababan menyambut kunjungan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Sayuti bersama rombongan dalam rangka kunjungan kerja ke Kawasan Danau
Toba selama tiga yang dimulai di Tapanuli Utara dan berlanjut ke Kabupaten Samosir dan Toba. Nikson Nababan pun menjamu makan malam Hariyadi Sayuti dan rombongan di rumah dinasnya di Tarutung. Selain mempererat kerjasama kedua daerah, gagasan dan ide untuk mewujudkan “Kampung Tapanuli” di Kota Yogyakarta pun mencuat pada pertemuan kedua pemimpin.

Nikson Nababan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wali Kota Yogyakarta ke daerahnya, seraya bercerita mengenai pengalaman pribadinya sewaktu kuliah di
Yogyakarta, dimana selama di sana, dia banyak memperoleh pelajaran hidup yang turut membentuknya hingga menjadi pimpinan daerah saat ini.

Pagi ini, Kamis (24/4/22) Mistar mewawancarai Bupati Taput Nikson Nababan, terkait kunjungan walikota Yogyakarta ke Taput. “Iya, tentu banyak persamaan antara Yogyakarta dan Tapanuli Utara. Daerah kita sangat kental dengan sejarah budaya (Batak) dan religius, sementara Yogyakarta juga sangat kental dengan budaya (Jawa) serta eksistensi kerajaan Yogyakarta dan kota pendidikan,” ucapnya.

Baca juga: Kampung Tapanuli Bakal Berdiri di Yogyakarta

Nikson mengakui, Kota Yogya sudah lebih mapan soal pendidikan, bahkan dijuluki menjadi kota pendidikan sekaligus bisa mengembangkan ke sektor pariwisata. “Kita sedang belajar dari mereka dan menuju kesana, untuk kita kolaborasikan dengan memajukan sektor pariwisata,” kata Nikson.

Nikson Nababan juga mengungkapkan, bersama Wali Kota Yogyakarta Hariyadi Sayuti juga menggagas sebuah ide untuk mendirikan kampung Tapanuli di Yogjakarta. “Saya pikir itu gagasan brilian untuk merawat kebhinekaan dan kenusantaraan.Nanti akan menjadi tempat untuk ajang silaturahmi anak-anak Tapanuli yang ada disana (Yogya), sekaligus untuk para keluarga mahasiswa,” kata Nikson.

Bapak dulu pernah kuliah dan tinggal di Yogjakarta. Apa yang bisa bapak rasakan disana? “Oh iya. semua dimulai dari ‘mindset’ yang baik. Masyarakat Yogya secara perlahan bergerak dari ikon kota pendidikan yang menanjak pesat menuju kota dan daerah pariwisata. Seiring dengan itu daya saing dan ‘demand’ semakin tinggi, pemicunya dengan berdirinya sejumlah perguruan tinggi yang mendorong pelaku usaha dan tempat wisata jadi maju dan SDM makin maju,”papar bupati.

“Nah, Tapanuli Utara yang memiliki karakteristik wilayah dan kekayaan sejarah, saya pikir sangat ideal jika mengadopsi konsep Yogyakarta. Pengembangan perkotaan menjadi destinasi, bapak melihat Yogja seperti apa ? ” Yah, jadi sejak tahun 1992 saya sudah tinggal di sana. Itu misalnya, Jalan Malioboro yang menjadi ikon kota, menjadi tempat nongkrong yang enak, kuliner dan UMKM nya sangat bagus.

“Tidak ada salahnya kita buat di Tarutung, dan itu yang sedang kita garap sekarang dengan memberdayakan pelaku usaha /UMKM di sepanjang bantaran Sungai Sigeaon (Jalan
Diponegoro), Jalan Sisingamangaraja dan di lantai satu Gedung Kesenian Tarutung,” kata Nikson. Dia mengaku, membangun daerah/kota di wilayahnya terinspirasi juga dari Yogyakarta. Justru itu salah satu insprirasi saya agar Universitas Negeri Umum Tapanuli
Raya bisa berdiri di Tapanuli Utara, agar SDM maju dan pariwisata bisa berkembang karena triggernya dari sektor pendidikan.

Baca juga: Bobby Nasution: Promosi yang Baik, Dapat Memajukan Objek Wisata

“Bagaimana dari seluruh Indonesia bahkan dunia datang ke Tapanuli Raya untuk kuliah/sekolah. Kalau Yogyakarta adalah miniatur Indonesia, dengan berdirinya Universitas
Negeri, Tapanuli Utara akan menjadi miniatur Pancasila,” katanya. Ternyata, pada pertemuannya dengan Wali Kota Yogyakarta di rumah dinas Bupati Taput, Nikson Nababan juga mengungkapkan rasa syukur karena pernah menjadi bagian dari Yogyakarta. “Kepada Pak Wali Kota, sangat apresiasi membuat Kampung Tapanuli di Kota Yogyakarta. Nama Tapanuli akan mencakup semua Suku Batak, baik itu Toba, Karo, Pakpak, Simalungun dan Mandailing,”tandas Nikson Nababan.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Sayuti juga mengaku sangat bersyukur bisa berada di Tanah Batak .”Bahkan, saya sudah diajak bupati menikmati pemandangan Danau Toba yang sangat indah dari Hutaginjang Kecamatan Muara, setelah  disambut di Bandara Internasional Silangit,”tuturnya. Hariyadi menjelaskan, makna dari kunjungannya ke Danau
Toba, bukan cuman sekedar berenang, tetapi ingin menikmati salah satu Daerah Tujuan Wisata Prioritas yakni Danau Toba.

“Kota Pariwisata tumbuh dan berkembang dengan 3 pilar utama yaitu ‘what to see’ (apa yang dilihat); jelas yang dilihat adalah Danau Toba, what to eat and drink (apa
yang bisa dimakan dan diminum) dan what to buy (apa yang bisa dibeli),” kata Hariyadi Sayuti. Dia juga mengatakan, Pemko Yogyakarta siap berkolaborasi dengan Kabupaten
Tapanuli Utara sebagai penyangga utama Kawasan Danau Toba.

“Biarkan orang Jawa menjadi pengagum Danau Toba dan sebaliknya. Kita akan buat souvenir-souvenir yang indah yang bisa dijual di kawasan Danau Toba dari Yogyakarta
dengan tetap bersentuhan dengan budaya Batak,” imbuhnya. Masih menurut Hariyadi Sayuti selain kerjasama pariwisata, Yogya juga siap bekerjasama dalam bidang
pendidikan, salah satunya yaitu sekolah di Yogyakarta akan memprogramkan pertukaran siswa.

Baca juga: Anggota DPRD Sumut Lirik Lumban Jurjur Jadi Desa Wisata

“Mereka akan belajar di Tapanuli Utara dan sebaliknya siswa dari Taput juga akan ke Yogya,” paparnya. Hariyadi Sayuti juga sangat setuju dengan usulan Nikson Nababan
untuk nama ‘Kampung Tapanuli’ di Yogjakarta, karena lebih enak didengar dan diucapkan dan lebih mewadahi seluruh komunitas. “Akan menjadi sejarah bahwa NKRI adalah harga
mati dari bersatunya masyarakat Tapanuli dan masyarakat Yogykarta,” ungkapnya.(jan/hm09)

Related Articles

Latest Articles