5.9 C
New York
Monday, April 22, 2024

BKSDA Sumut Terima 9 Individu Satwa Liar

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut) menerima pemulangan 9 individu satwa liar di Bandara Kuala Namu Deli Serdang bertepatan dengan Hari Orangutan Internasional, Kamis (19/8/21).

Adapun kesembilan satwa liar itu terdiri dari satu individu orangutan Sumatera hasil penegakan hukum yang telah memiliki kekuatan hukum tetap berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Cikarang Nomor: 234/Pid/LH/2021/Pn.Ckr.

Serta delapan individu Beo Medan berasal dari penyerahan masyarakat yang sebelumnya ditampung dan dirawat di Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur (PPSTA) yang dikelola Balai KSDA DKI Jakarta.

Baca Juga:BKSDA Sumut Lepasliarkan Satwa Liar ke Suaka Margasatwa Siranggas Pakpak Bharat

Kepala BKSDA Sumut Hotmauli Sianturi mengatakan, Orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang dikirim dari Tegal Alur Jakarta berjenis kelamin jantan, umur ± 2 tahun dan dalam kondisi sehat.

“Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Tiong Emas/Beo (Gracula religiosa) adalah satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi,” ujarnya.

Hotmauli mengatakan, Orangutan Sumatera akan menjalani rehabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera di Batu Mbelin Sibolangit yang dikelola oleh Mitra Balai Besar KSDA Sumatera Utara yakni Yayasan Ekosistem
Lestari. Sedangkan Burung Tiong Emas/Beo akan direhabilitasi di PPS Sibolangit yang dikelola Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Baca Juga:Dirpulsatwa Korsabhara Baharkam Polri Cek Pos Pam di Medan

“Tiba di lokasi rehabilitasi, satwa akan menjalani proses pemeriksaan dan pemulihan kesehatan serta rehabilitasi,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, nantinya satwa-satwa ini akan dilepasliarkan kembali ke habitatnya setelah menjalani proses rehabilitasi dan layak untuk dilepasliarkan. Hotmauli berharap, setelah lepas liar satwa-satwa tersebut mampu berkembang biak di habitatnya.

Prokes Ketat

Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, hewan bisa saja tertular virus. Untuk itu kegiatan pemulangan satwa dilindungi ini telah menerapkan protokol kesehatan (prokes), dimana satwa telah menjalani test swab dan personil yang terlibat dalam kegiatan telah memperoleh vaksin serta menggunakan masker/face shield.

Baca Juga:Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Dibuka Terbatas

Khusus untuk satwa Orangutan adalah satwa dengan DNA 97% yang mirip dengan manusia, sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi sangat penting agar satwa tidak tertular virus dan sebaliknya.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Balai KSDA Jakarta yang telah melakukan translokasi serta pihak-pihak lainnya yang turut mendukung pelaksanaan translokasi ini,” pungkasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles