9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Yayasan Kesehatan HKBP Gelar Pelatihan Manajemen Kinerja

Toba, MISTAR.ID

Indonesia saat ini berada di era meritokrasi yaitu suatu era yang memberikan penghargaan tinggi terhadap kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang merupakan kata lain dari kata talenta.

Dalam organisasi publik, manajemen kinerja dilaksanakan berdasarkan sistem merit yang mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja dari mulai perencanaan SDM, pengembangan kompetensi dan karier hingga kompensasi.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Sekretaris Yayasan Kesehatan HKBP Bonar Sinaga saat membuka pelatihan manajemen kinerja yang diselenggarakan oleh Yayasan Kesehatan HKBP dan Manajemen RS HKBP Balige, Minggu (18/9/22).

Baca Juga:Semarak HUT ke-104, RS HKBP Balige Luncurkan Penggunaan ICU, PICU, NICU dan Operasi Mata

“Tujuan utama yayasan kesehatan selain sosial, adalah mencapai tujuan bersama yaitu pertumbuhan dan pencapaian target,” jelas Bonar kepada Mistar, Selasa (20/9/22).

Namun untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Salah satu sistem manajemen yang diperlukan adalah manajemen kinerja.

Karena karyawan yang dapat menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi berlangsung efektif dari semua lini dalam meningkatkan produktivitas organisasi, untuk itu diperlukan leader yang mampu melakukan manajemen kinerja setiap karyawan secara baik dan terukur.

Sementara itu Direktur RS HKBP Balige Benny Sinaga menambahkan sasaran dan manfaat training manajemen kinerja karyawan diharapkan agar peserta mampu mengembangkan atau membuat target kinerja karyawan. Peserta mampu memonitor dan mengevaluasi progres kinerja karyawan.

Baca Juga:Kasus Penganiayaan di RS HKBP Balige Berakhir dengan Perdamaian

Sedangkan sasaran lainnya, peserta mampu memberikan masukan dan perbaikan kinerja karyawan,  mampu membuat perencanaan peningkatan kinerja karyawan.

“Kita mengundang seluruh para kepala bidang, sub bidang dalam kegiatan ini. Ke depan, kita akan terus kembangkan,” ujar Benny.

Kegiatan dengan host Benny Sinaga dan moderator Bonar Sinaga juga menghadirkan pembicara Nursinta Sinambela (ice breaking dan motivasi) dan Sanco Simanullang (balance scorecard dalam mengukur kinerja RS).

Dalam sesi motivasi, Nursinta Sinambela yang juga bendahara yayasan kesehatan menegaskan pentingnya semangat dan kebersamaan seluruh pegawai untuk menghasilkan kinerja rumah sakit yang semakin hari semakin membaik.

Baca Juga:RS HKBP Balige Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis II

Sementara itu, anggota pengurus Yayasan Kesehatan HKBP Sanco Simanullang dalam sesi pemaparan mengungkapkan sistem manajemen kinerja memuat ukuran-ukuran Key Performance Indicator (KPI) yang merepresentasikan kinerja dari seluruh bagian organisasi dan keterkaitan yang ada antar bagian-bagian tersebut.

“Banyak perusahaan yang telah memiliki sistem manajemen kinerja namun hanya berisi ”list of KPIs” dan mengabaikan keterkaitan antar indikator,” katanya.

Dalam satu dekade terakhir berkembang sistem manajemen kinerja seperti balanced scorecard (BSC) yang berusaha mengakomodasi adanya keterkaitan antar indikator.

KPI diukur dalam periode harian, mingguan dan bulanan. KPI yang baik merupakan suatu hal yang penting dan terus menerus mendapat perhatian dari manajemen. Ketika seseorang menyimpang dari KPI, manajemen dapat mengambil suatu keputusan dan memanggil orang yang bertanggung jawab.

Baca Juga:70 Nakes di RS HKBP Balige Toba Disuntik Vaksin Moderna Dosis 3

“Laporan hasil pengukuran KPI rumah sakit merupakan cerminan dari kinerja operasional suatu rumah sakit dalam bentuk pencapaian kinerja individu setiap SDM,” tuturnya.

Di tengah upaya meningkatkan mutu dan kemampuan kompetitif RS HKBP, di era yang semakin kompleks ke depan, manajemen rumah sakit perlu memiliki kepekaan terhadap KPI.

“Untuk itu manajemen RS perlu memiliki kemampuan menyusun dan mengukur KPI sebagai sumber informasi untuk mengetahui pencapaian kinerja, sekaligus pengambilan keputusan manajemen SDM yang tepat dan efektif menuju RS yang bermutu, efisien dan kompetitif,” tukasnya.

Baca Juga:RSU HKBP Balige Terima Bantuan Colonoscopy dari dr Abiran Nababan

Kegiatan ini sendiri dimaksudkan untuk memahami dan mengimplementasikan KPI di RS untuk menilai kinerja pelayanan dan keuangan RS.

“Karena selama ini belum jelas alat ukur kinerja pegawai. Inilah salah satu upaya untuk mengembalikan kejayaan RS HKBP dari sisi SDM,” tutup Sanco. (james/hm14)

Related Articles

Latest Articles