6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Turunkan Angka Stunting, TPK Toba Tinggal Action

Toba, MISTAR.ID

Sebanyak 750 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas menurunkan angka stunting di Kabupaten Toba akan segera action melakukan tugasnya.

Hal itu disampaikan Bupati Toba Poltak Sitorus saat menyerahkan secara simbolis buku verifikasi dan validasi data stunting di Kabupaten Toba, kepada Tim Pendamping Keluarga bertempat di Balai Data Kantor Bupati Toba, Kamis (12/5/22).

Acara ini dilaksanakan dalam rangkaian apel siaga TPK Nusantara yang dipusatkan di Subang Provinsi Jawa Barat, diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia secara daring.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar kesehatan.

Baca Juga:Pemko Siantar Gelar Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak Atasi Stunting

Dalam bimbingan dan arahannya, Bupati Poltak Sitorus mengajak semua TPK, petugas keluarga berencana (bidan), dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) agar bersemangat menurunkan angka stunting di Kabupaten Toba, bersama dengan OPD terkait seperti Dinkes, Dinsos, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah, serta lainnya.

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Toba tahun 2021 adalah 24,8%. Menurut Bupati Poltak Sitorus, target di Kabupaten Toba pada tahun 2024 angka stunting harus di bawah 14 %.

“Semua yang terkait harus ambil bagian berupaya menurunkan angka stunting ini,” katanya.

Baca Juga:Ketua Tim PKK Toba Ajak Warga Desa Simanobak Cegah Stunting

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Ibu-ibu TPK yang sudah menyatakan ikrar memerangi stunting bersama secara serentak di seluruh Indonesia secara daring.

“Di Kabupaten Toba, sesuai laporan Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Toba drJuliwan Hutapea, jumlah anggota TPK ada sebanyak 750 orang, dan saat ini mereka tinggal action bagaimana supaya benar-benar unggul,” sebut Bupati Poltak Sitorus.

Mengenai data, harus dipastikan angka keadaan sebenarnya supaya akurat. “Mohon supaya arahan-arahan tadi sewaktu daring agar dilakukan secara terukur, termasuk capaian tahun ini dan tahun depan,” sebutnya lagi.

Baca Juga:Penderita Stunting Meningkat di Medan

Poltak Sitorus juga meminta, agar semua harus bergerak mencegah stunting sejak dini, salah satunya di saat sebelum menikah agar dipastikan tetap menjaga kesehatan.

“Mari kita gerakkan masyarakat untuk hidup sehat. Maksimalkan terus kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) tetap aktif, dan kampanyekan untuk mengonsumsi
makanan sehat alami,” terang bupati.

Untuk membantu tim, saat ini sudah tersedia Aplikasi Elektronik ‘Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil)’ yang memudahkan pendataan potensi stunting.

Selanjutnya, Wakil Bupati (Wabup) Toba Tonny M Simanjuntak selaku Ketua Pelaksana Penurunan Stunting di Toba, mengingatkan OPD terkait dengan hal-hal yang bisa dilakukan setelah studi banding ke Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, baru-baru ini.

Baca Juga:Pemkab Toba Optimalkan Target Penurunan Angka Stunting

Wabup juga mengingatkan, bahwa dana penanganan stunting bisa dipergunakan dari dana desa.

“Terkait tindak kewaspadaan terhadap munculnya beberapa kasus demam berdarah di daerah ini, kepada setiap petugas Dinas Kesehatan Toba agar melakukan fogging (pengasapan) di tempat -tempat yang berpotensi munculnya wabah penyakit ini,” jelas Wabup.

Selain Bupati Poltak Sitorus dan Wabup Tonny Simanjuntak, sejumlah perwakilan Forkopimda Toba dan TPK serta OPD terkait mengikuti secara daring acara apel siaga TPK Nusantara tersebut.(james/hm10)

Related Articles

Latest Articles