8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Siswa Tidak Mampu Bayar SPP, SMKN 1 Sidikalang Tolak Berikan Surat Pindah

Sidikalang, MISTAR.ID

Karena tidak mampu membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan tidak mampu membeli baju sekolah, seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sidikalang disarankan pindah oleh pihak sekolah setelah melunasi tunggakan SPP. Namun, karena tidak mampu melunasi tunggakan SPP, pihak sekolah menolak mengeluarkan surat pindah.

Saran pindah oleh pihak SMKN 1 Sidikalang itu, dibenarkan orang tua siswa Elprida Simanullang, Senin(24/1/22). Dikatakannya, sejak awal anaknya Grace Anggelina Sianipar masuk SMKN 1 Sidikalang pada tahun ajaran 2020-2021 persis di masa pandemi Covid-19, ia mengaku tidak mampu membeli baju sekolah anaknya dan hal itu pun diakui tidak menjadi masalah baginya karena pada saat itu sekolah tidak masuk tatap muka melainkan secara daring.

Kemudian, SPP hanya mampu dibayarnya dua bulan sebanyak Rp75.000 per bulan pada tahun ajaran 2020-2021. Kemudian pada tahun ajaran 2021-2022 sama sekali tidak dibayarkan dengan alasan sama sekali tidak memiliki uang. Akibatnya, anaknya Grace Anggelina Sianipar menjadi bullyan di Sekolah dan di medsos.”Kalau buat status cantik tapi tidak mampu beli seragam dan bayar SPP”.

Baca juga: Mahasiswa USI Demo, Tuntut Keringanan Biaya Kuliah

Merasa malu dibully tetapi niat sekolah tinggi, Grace Anggelina memilih pindah ke sekolah lain dan prosesnya sudah orang tuanya Elprida Simanullang sudah tiga kali dihadiri. Serius ingin menyekolahkan anaknya, Eprida Simanullang lalu meminta rekomendasi pindah dari SMKN 1 Sidikalang karena butuh di sekolah tujuan. Namun, pihak SMKN 1 Sidikalang tidak memperbolehkan dan tidak mengeluarkan surat pindah kalau tunggakan SPP-nya tidak dilunasi.

Sebelumnya Elprida Simanullang mengakui tidak mampu membayar karena dirinya tidak memiliki uang, sebab Elprida memiliki empat orang anak dan sudah menjanda. Dia juga mengaku tidak memiliki pekerjaan menetap dan hanya buruh serabutan.

Kepala SMKN 1 Sidikalang, Paulus Pandiangan Saing belum berhasil dihubungi Mistar, Senin (24/1/22). Ironisnya, setelah berita itu viral, Kepala SMKN 1 Sidikalang, Paulus Pandiangan Saing ,membuat status di akun facebook Paulus P Saing 11 jam lalu dengan caption “Jika kamu terlahir menjadi orang miskin itu wajar, tetapi kamu sampai meninggal tetap menjadi orang miskin itu mungkin salahmu sendiri” dan status ini pun dikomentari para netizen dan dianggap penghinaan.(manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles