7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Terbaring Lemah, Anak di Sergai Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan

Sergai, MISTAR.ID

Kondisi M Ali, anak kedua dari empat bersaudara yang berusia sekitar 11 tahun ini begitu memprihatinkan. Dia terpaksa harus terbaring lemah di atas tempat tidur.

Kondisi ini sudah dirasakan selama 2 bulan, berbaring di rumahnya Dusun II Desa Pematang Cermai Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara.

Ketika ditemui mistar.id, Sabtu (28/5/22), buah hati dari pasangan suami istri M Ahyar (75) dan Sumiati (37) ini, di usianya sekarang ini, dia seharusnya bermain bersama temannya.

Namun karena penyakit yang dideritanya, dia terpaksa terbaring di tempat tidurnya. Kesedihan ini juga ditambah oleh keadaan hidup mereka yang kurang mampu.

Baca Juga:Benjolan di Kepala Makin Besar, Bayi 41 Hari di Sergai Butuh Uluran Tangan

“Sehari-hari, ayah dari M Ali bekerja tak menentu (serabutan) di sawah, dan sekarang ini suami saya merantau cari makan untuk keluarga,” ungkap Sumiati kepada wartawan, Sabtu (28/5/22) sore.

Dengan nada sedih, Sumiati menceritakan, sejak berumur satu tahun, anaknya sudah mengalami penyakit usus berlipat yang sewaktu itu dia (M Ali) tinggal di Bagan Siapiapi Kabupaten Riau, dan dia berobat di rumah sakit di sana.

“Tetapi, akibat kondisi ekonomi, terpaksa anak saya dibawa pulang dan hanya bisa rawat jalan. Selanjutnya, kami pindah sekeluarga ke Dusun Dua Desa Pematang Cermai Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015,” kata Sumiati mulai berkisah.

Baca Juga:Memprihatinkan, Bayi Penderita Atresia Bilier di Medan Butuh Uluran Tangan

“Awal bulan April 2022, kondisi kesehatan anak saya memburuk, dia mengalami sesak nafas. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Sultan Sulaiman Sei Rampah dan di diagnosa sakit paru-paru oleh pihak rumah sakit,” sebutnya.

“Sampai saat ini, kami belum mampu membawa anak kami kembali ke rumah sakit dikarenakan keterbatasan biaya. Sementara, BPJS kami tidak ada. Untuk biaya pembelian obat saja, kami sudah kesulitan, dengan harga obat yang mahal Rp250.000 untuk 5 hari,” terangnya.

“Dan, bila obatnya habis, anak saya akan mengalami sesak napas panjang. Saya berharap agar anak saya cepat sembuh dan ada orang-orang yang sudi membantu kesembuhan anak saya ini,” tutur wanita itu.(hery/hm10)

Related Articles

Latest Articles