9.3 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Tempat Hiburan Malam Ditutup di Sumut, GANNAS: Kita Dukung!

Medan, MISTAR.ID

Mulai malam ini, Selasa (15/9/20) semua Tempat Hiburan Malam (THM) akan ditutup Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi. Penutupan ini dilakukan mengingat kasus positif Corona atau Covid-19 yang terus bertambah. Dia mengatakan penutupan ini tanpa pakai surat edaran.

“Saya sudah ingatkan dan peringatan sudah habis, jadi mulai besok malam kita tutup. Kalaupun itu sebenarnya bukan haknya Gubernur, itu adalah wewenangnya bupati/wali kota, tetapi saya akan bertindak selaku perwakilan pusat di daerah. Saya akan lakukan itu,” kata Edy, kemarin.

Edy mengatakan penutupan ini dilakukan karena orang-orang di THM dinilai kerap tidak mematuhi protokol kesehatan. Dia menjelaskan proses penutupan ini tidak lagi melalui surat edaran.

Baca Juga:Tempat Hiburan Malam Jadi Sasaran Razia Narkoba Jelang Tahun Baru

“Tidak lagi edaran, capek kita dengan surat menyurat. Nanti tunggu aja dengar. Saya tolong sampaikan ke masyarakat, obat kita hanya satu saat ini, protokol kesehatan. Gunakan masker, atur jarak dan selalu cuci tangan dengan deterjen,” katanya.

Menanggapi hal ini DPW Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Sumut menilai, kebijakan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang akan menutup tempat hiburan malam sudah tepat.

Sebab, tempat hiburan malam dinilai berpotensi jadi lokasi penularan Covid-19. Apalagi, kasus Covid-19 di Sumatera Utara belum menunjukkan adanya penurunan dan cenderung terus meningkat.

“Kita mendukung kebijakan Pemprov Sumut tersebut. Ini juga untuk keselamatan masyarakat,” kata Ketua DPW GANNAS Sumut, dr. M. Emirsyah Harvian Harahap, Selasa (15/9/20).

Emir menilai, tempat hiburan umumnya berada di ruang tertutup sangat berisiko dalam penularan Covid-19. “Untuk itu, dibutuhkan komitmen dari pengelola hiburan untuk dapat memastikan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Masih bukanya tempat hiburan malam di tengah pandemi Covid-19, kata Emir, diduga membuat para bandar narkoba lebih leluasa menjalankan bisnisnya.

“Para bandar memanfaatkan momentum itu karena longggarnya pengawasan dari pemangku kebijakan di wilayah itu,” tambahnya.  (edrin/hm01)

Related Articles

Latest Articles