Medan, MISTAR.ID
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menegaskan Sumut kini berada di peringkat 5 tertinggi kasus Covid-19 di luar Jawa Bali dan hal ini harus benar-benar disikapi. Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan. Karenanya, Gubernur Sumut melarang pesta pernikahan yang berpotensi membuat kerumunan di seluruh Sumut.
“Pesta-pesta pernikahan, sementara hasil sepakat kami, tidak ada pesta-pesta pernikahan,” tegas Edy, di Pusat Isolasi Mandiri Terpadu Asrama Haji Medan Selasa (10/8/21). Menurut Edy, yang dilarang adalah pesta pernikahan yang berpotensi menyebabkan kerumunan. Sementara proses akad nikah, atau pemberkatan di rumah ibadah tetap dibolehkan.
“Batas yang hadir adalah 25 orang. Kalau itu dilanggar, saya minta maaf petugas akan membubarkan,” kata Edy, di Pusat Isolasi Mandiri Terpadu Asrama Haji Medan, Selasa (10/8/21). Ditegaskannya, larangan menggelar pesta diberlakukan di 33 kabupaten/kota di Sumut tanpa memandang level PPKM daerah tersebut.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Sumut Melonjak Tajam, Capai 2.045 Orang
“Tak ada lagi pesta-pesta terkhusus 33 kabupaten dan kota tidak ada cerita level tentang pesta. Karena kita sebenarnya level ini tak bisa ditentukan dari daerah ke daerah. Karena posisinya Kota Medan, seluruh 33 kabupaten/kota itu ada di Medan sehingga di sinilah dibilang level 4. Untuk itu semua harus mentaati dengan kondisi yang sama, terkhusus mobilitas rakyat harus benar-benar dibatasi karena kalau ini tak sama-sama tenaga kesehatan tak mampu nanti,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Edy hadir meresmikan pengoperasian Pusat Isolasi Mandiri Terpadu Asrama Haji Medan. Saat ini, tempat tersebut akan dijadikan pusat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan orang tanpa gejala. Pusat isolasi ini sekaligus menambahan fasilitas isolasi yang dioperasikan oleh Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota. Saat ini, Sumut menempati peringkat kelima kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali. (iskandar/hm09)
