14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Solar Langka, Nelayan di Asahan Kibarkan Bendera Putih Akibat Tak Melaut

Asahan, MISTAR.ID
Ratusan nelayan di Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan Sumatera Utara (Sumut), menaikkan bendera putih di sampan–kapal sebagai bentuk ungkapan kekecewaan mereka karena sudah hampir dua pekan tidak melaut akibat kelangkaan bahan bakar jenis solar.

“Solar langka, susah didapatkan. Bagaimana para nelayan ini bisa pergi melaut keluarga mereka di rumah tidak makan,” kata Ahmad Sofyan selaku Kepala Desa Silo Baru kepada wartawan, Jumat (15/10/21).

Baca Juga:Difasilitasi HNSI Sumut, BP Jamsostek Bayarkan Klaim Asuransi Nelayan

Menurutnya, kelangkaan tersebut sudah terjadi sejak hampir setengah bulan. Selama ini, para nelayan mendapatkan solar dengan membeli ke Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) memakai jerigen di luar desa mereka, yang jaraknya lebih dari 20 Km.

Karena pasokan solar menipis, pihak SPBU tak lagi melayani nelayan yang membeli dengan jerigen. Bila ada yang menjual secara eceran, harganya bisa mencapai dua kali lipat dari harga eceran tetap.

Baca Juga:Seorang Nelayan Hilang Saat Mencari Ikan di Tuasan Pantai Labu

“Daerah Silau Laut ini semua penduduknya nelayan. Karena disini tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar khusus Nelayan (SPBN), jadi mereka biasa membeli langsung ke SPBU dengan jerigen. Karena langka, ada kebijakan tidak boleh lagi beli pakai jerigen, kalau ada harganya tinggi, ongkos nelayan ke laut juga tinggi,” jelas Sofyan.

Ia berharap hal ini menjadi perhatian serius, agar jangan sampai berlarut sehingga para nelayan dan keluarganya tidak semakin terjebak dalam kondisi sulit saat ini. “Harapannya bisa normal lagi, ini masalah serius bagi para nelayan,” kata dia.(perdana/hm10)

Related Articles

Latest Articles