Humbahas, MISTAR.ID
Meski sudah ada penambahaan ruangan isolasi terkonfirmasi positif Covid 19 yakni ruangan isolasi terpusat (Isoter), di Desa Nagasaribu II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbahas selain di ruangan RSUD Dolok Sanggul, ternyata tingkat ketersediaan tempat isolasi masih kurang.
Terpaksa, rumah dinas (Rumdis) Direktur RSUD Dolok Sanggul yang dulunya ditempati dr Netty Simanjuntak mantan Direktur RSUD Dolok Sanggul, terpaksa disulap menjadi ruangan isolasi.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Dolok Sanggul dr Heppy Depari mengatakan, penggunaan rumah dinas direktur itu khusus untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang terkonfirmasi Covid 19.
Baca Juga:Antisipasi Pasien Covid-19, Dinkes Sumut Telah Siapkan Isoter
Menurut pejabat defenitif Kepala Tata Usaha di RSUD Dolok Sanggul itu, rumah dinas itu dimanfaatkan bagi Nakes yang orang tanpa gejala, dan gejala ringan.
“Khusus untuk Nakes RSUD Dolok Sanggul yang terkonfirmasi Covid 19, tapi tidak bergejala atau gejala ringan,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp. Dikatakanya, kini sudah ada empat orang Nakes yang dirawat di rumah dinas tersebut.
” Sudah Pak, 4 orang di Rumdis itu sekarang,” sebutnya. Namun, ia tidak dapat merinci keempat orang Nakes ini, apakah ada dari dokter atau perawat. “Saya sibuk mengurus penanggulangan Covid ini,” kata singkatnya.
Baca Juga:Deli Serdang Siapkan Ruang Isoter, Polres Tinjau 2 Rumah Sakit
Disinggung, kenapa Rumdis dijadikan ruangan isolasi? Heppy mengaku, karena penuh. “Tidak ada ruangan lain Pak. Isoter yang di Nagasaribu hampir penuh,” jelasnya.
Sementara, ketika ditanya berapa kapasitas ruangan isolasi di rumah sakit, dan sudah berapa terisi pasien Covid 19, berapa pasien di ruangan isoter, serta ada berapa tenaga medis ditempatkan di masing-masing ruangan yang memantau pasien selama 24 jam? Heppy dengan singkat menjawab, maaf. “Maaf Pak, data sudah kami kirim ke Dinkes,” kata berkelit.
“Sudah sepakat semalam Pak, dengan Dinkes kami hanya mengirim data ke Dinkes,” ujarnya lagi.(dey/hm10)
