9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

RS Adam Malik Harus Jadi Rujukan Regional

Medan, MISTAR.ID
Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kemenkes RI Prof dr Abdul Kadir, Ph.D Sp.THT-KL (K), MARS, mengatakan transformasi kesehatan menjadi salah satu program Menkes dalam memperbaiki wajah sektor kesehatan di Indonesia.

“Untuk itu, Rumah sakit Adam Malik harus menjadi pusat rujukan regional. Indikatornya adalah kalau sudah ada pasien dari Penang masuk ke Adam Malik, bukan sebaliknya,” jelasnya kunjungan kerja (kunker) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Rabu (24/11/21).

Selain itu, dia menyampaikan arahan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada manajemen RSUP H Adam Malik tentang peningkatan riset di bidang kesehatan dan kewajiban mengampu rumah sakit jejaring. Tak hanya itu, Kadir juga menyempatkan diri untuk berdiskusi tanya jawab dengan para tenaga kesehatan yang hadir di aula lantai III Gedung Administrasi rumah sakit ini.

Baca juga:Rumah Sakit Adam Malik Ubah Jadwal Pelayanan Selama Ramadhan

Kedatangan Kadir, disambut langsung oleh Direktur Utama RSUP H Adam Malik dr Zainal Safri, SpPD-KKV, SpJP (K) beserta seluruh manajemen rumah sakit Kelas A ini. Selanjutnya, dia mengecek langsung unit pelayanan yang ada, anatara lain Radioterapi, Radiologi, Ruang Isolasi Tekanan Negatif Rindu A2 dan Instalasi Gawat Darurat.

Kadir juga menyempatkan diri meninjau penanganan stunting di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan. Monev ini, diikuti Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan, Sp.PD dan jajarannya.

Dia menjelaskan, bahwa jumlah stunting di Indonesia sejauh ini masih tinggi yakni sekitar 28 persen dari usia balita. Kadir menyebutkan, kasus stunting ini paling banyak di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa barat, Sulawesi Barat, sedangkan di Kota Medan justru sebutnya kasusnya cukup bagus.

“Kalau di Medan justru kasusnya cukup bagus tidak tinggi seperti daerah lain. Stunting ini kan ada kaitannya juga dari kemampuan (ekonomi) masyarakatnya,” ucapnya.

Kadir menuturkan, penyebab terbesar hadirnya kasus stunting juga berkaitan dengan faktor pendidikan masyarakat dan pengetahuan orang tua. Misalnya terkait pemberian gizi di samping faktor penyakit.

Baca juga:Kematian Seorang Pasien di RS Adam Malik Medan Masuk ke Ranah Hukum

Dia menambahkan, dampak anak stunting ini bukan hanya tubuhnya yang pendek tetapi sel-sel otaknya juga kecil sehingga intelejensinya rendah. Oleh karena itu dia menuturkan, pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih agar anak anak tidak menjadi beban masyarakat ke depannya.

“Harapan kita terhadap Rumah Sakit Pirngadi ini siap jika terdapat kasus stunting dan harus dirawat di rumah sakit ini,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi mengaku siap memberikan pelayanan terbaik buat pasien stunting. Dia membeberkan bahwa saat ini sedang merawat seorang balita penderita stunting asal Medan.

“Kita telah memberikan nutrisi dan tindakan pelayanan kesehatan lainnya agar tumbuh kembangnya dapat membaik,” kata dia. (saut/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles