Toba, MISTAR.ID
Peniadaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang berkepanjangan hingga saat ini, menambah panjang redupnya aktifitas kenderaan sewa roda 4 yang lebih tren sebutannya dengan “mobil sopo” yang beraktifitas memberikan jasa angkutan bagi para pelajar pada umunya dengan trayek kota Balige- Soposurung di Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.
Memasuki tahun ke 2 ditengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Kabupaten Toba, mengakibatkan resesi ekonomi yang berdampak diberbagai lini sektor perekonomian masyarakat, salah satunya dirasakan 40 an penarik angkot sopo di Balige Kabupaten Toba Provinsi Sumatera, hal itu diakibatkan peniadaan pembelajaran tatap muka langsung.
Setelah belajar tatap muka ditiadakan, kehidupan kami dan 40 an penarik mobil sopo lainnya luntang lantung hingga saat ini, sebagian kondisi mobil digudangkan, sebab penumpang tidak ada, kami pada umumnya melayani jasa angkutan bagi para pelajar yang berdomisili di kota Balige dimana mereka menuntut ilmu di Soposurung ini.
Baca Juga: Mulai 16 Juli, KMP Pora pora Layani Pelayaran Rute Balige-Onanrunggu
Keluhan itu disampaikan Juara Manurung dan Benni Pardede, yang kesehariannya menarik angkot mobil sopo kepada Harian Mistar, Kamis (10/6/21).
Kami hanya berharap pandemi ini segera berakhir agar aktifitas kami dapat berlangsung untuk membiayai kebutuhan keluarga, saat ini kami kerja tidak tentu, kadang kami lakukan kerjaan menjadi kuli bangunan bersama yang lainnya, tambah Juara Manurung.
Keunikan kenderaan roda 4 mobil jenis Colt Bensin tahun pembuatan 1975 hingga tahun 1984 yang didesaign dengan modifikasi body dan aksesoris lainnya membuat mobil keluaran tahun lama itu terlihat antik.
Namun hingga kini semuanya tampak masih meredup ditengah peniadaan belajar tatap muka masih berlangsung, kami berharap pemerintah dapat memikirkan sumber lain pendapatan kami untuk membutuhi keluarga, ujar keduanya. (James/hm13)
