18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Proyek Jalan di Sei Kepayang Asahan Dikeluhkan Pengguna Jalan, Ini Alasannya

Tanjungbalai, MISTAR.ID

Proyek pembangunan jalan berbiaya Rp22.947.607.000 yang terletak di wilayah Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan, dinilai bermasalah.

Pasalnya, proyek yang dananya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat itu dapat mengakibatkan kerusakan jalan.

Hal itu terlihat dari proses pelaksanaannya, di mana bahan material yang dibawa dengan menggunakan puluhan tronton fuso saat melintas dapat mengakibatkan kerusakan terhadap jalan yang dilalui menuju ke lokasi proyek tersebut.

Wakil Ketua LSM Aliansi Indonesia Sumatera Utara Sudi Rahmad, Sabtu (28/5/22), menilai pelaksanaan proyek tersebut terkesan mengganggu stabilitas kenyamanan bagi pengguna jalan lainnya.

Menurutnya, bila dibiarkan maka berpotensi merusak hubungan diplomasi kerukunan antara kedua daerah yaitu, Kabupaten Asahan dan Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatra Utara.

Baca Juga:Kualitas Proyek Jalan di Taman Wisata Iman Dairi Memprihatinkan

“Dalam hal ini, Kota Tanjungbalai sebagai penghubung dari akses jalan yang dilintasi oleh armada pengangkut material bangunan proyek tersebut,” katanya.

Tentunya bila dibiarkan, sambung Rahmad, tanpa adanya langkah kongkrit penindakan dari aparatur pemerintah setempat, maka berpotensi mengakibatkan kerusakan terhadap permukaan jalan yang dilintasi oleh tronton fuso tersebut.

“Kota Tanjungbalai mempunyai hak otoritas wilayah, tentunya pemerintah setempat mempunyai peran untuk melakukan penindakan terhadap tronton fuso itu,” jelasnya.

Tentunya, kata Sudi Rahmad, beban angkutan antara tronton fuso dengan jalan yang dilintasi semestinya dijadikan sebagai pertimbangannya.

Baca Juga:Kapoldasu Tinjau Proyek Jalan Tol di Tebing Tinggi

“Semua ada aturan mainnya, kita dalam hal ini mencurigai adanya dugaan permainan yang dilanggar oleh pihak rekanan,” ungkapnya.

Idealnya, disebutkan Rahmad, bahan material yang diangkut itu semestinya menggunakan truk Colt Diesel, namun kenapa harus menggunakan tronton.

“Sederhananya, pihak rekanan dalam hal ini diduga bermain di sektor pemangkasan biaya angkutan bahan material,” terangnya.

Baca Juga:Edy Rahmayadi Berang, Proyek Jalan Parsoburan Batas Labura Asal Jadi

Sementara, beberapa warga pengguna jalan yakni, Herman (48), Dewi (30) dan Madi (42) secara terpisah mengatakan, bahwa dump truk pembawa bahan material itu bisa mengakibatkan kerusakan terhadap jalan yang dilintasi.

“Tadi, saat dump truk itu melintas di jalan ini ada getaran, dan getarannya sangat kuat terasa, Bang,” kata Dewi.

Bisa saja, permukaan jalan yang akan rusak nantinya diakibatkan oleh dump truk pembawa bahan material proyek itu, sebab kapasitas bebannya tak sebanding dengan beratnya beban angkutan dari tronton itu.

Baca Juga:Ada Pungli di Lokasi Proyek Jalan Nasional KM 6,5 Sitinjo Dairi

“Kita sebagai pengguna jalan menginginkan agar tidak ada lagi permukaan jalan mengalami kerusakan. Proyek itu ada, itu bagus, agar akses jalan penghubung menuju ke arah wilayah Labuhan Batu Utara (Labura) itu bisa lancar tanpa ada rasa sakit yang ditimbulkan saat dilalui berbagai jenis kendaraan,” kata Herman menimpali.

Sementara, Madi (42) mengatakan, agar pihak rekanan berpikir untuk menjaga keberlangsungan dari kualitas permukaan jalan yang sudah ada.

“Jangan dikarenakan ada proyek baru, maka proyek jalan yang sudah ada ini rusak. Jika itu terjadi bisa menimbulkan gejolak, yang dirugikan pengguna jalan dan masyarakat setempat,” terangnya.(eko/hm10)

Related Articles

Latest Articles