15.4 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

PPKM Level 3 Batal, Waspada Muncul Spekulan Bahan Pokok Dadakan di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dibatalkan pemerintah akan merubah ekspektasi terkait dengan laju tekanan inflasi di Sumatera Utara (Sumut).

Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin sebelumnya sangat optimis, dengan penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai merah dapat menjadi motor penyumbang deflasi bagi Sumut. Hal itu lantaran mengingat harga cabai merah saat ini berada di kisaran Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per kg. Setelah sempat naik hingga mencapai Rp50 ribu per kg di bulan November.

Ia juga berharap harga minyak goreng perlahan bisa turun di bulan Desember. Karena harga CPO belakangan juga mengalami penurunan. Sehingga harga minyak goreng bisa turun walau sedikit. Harga tiket pesawat juga demikian, meskipun pada dasarnya harga tiket pesawat tetap berpeluang naik di Desember sekalipun tanpa ada PPKM Level 3.

Baca Juga:KPPU Terus Awasi Mahalnya Harga  Minyak Goreng

“Akan tetapi kebijakan pembatalan PPKM tersebut akan membuat harga tiket pesawat naik lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya. Demikian juga untuk harga sumber protein seperti daging sapi, daging ayam, telur maupun ikan segar. Semula saya menilai harganya berpeluang stabil, kalaupun naik terbatas. Tetapi pembatalan PPKM telah merubah ekspektasi saya terhadap harga sumber protein tersebut,” katanya, Rabu (8/12/21).

Sehingga Gunawan yang semula memprediksi Sumut yang justru lebih berpeluang mencetak deflasi di bulan ini, terpaksa harus diubah. Hilal kemunculan inflasi mulai terlihat, dan semua pihak khususnya TPID harus bersiap. “Untuk komoditas cabai dan bawang, sejauh ini stok sangat memadai dan sangat mencukupi hingga tutup akhir tahun. Namun, harga cabai di luar Sumut khususnya di Pulau Jawa perlu diwaspadai.

Harga cabai merah di Medan itu sekitar Rp25 ribu hingga Rp28 ribuan, sementara harga cabai merah di Jawa atau bahkan rata-rata nasional saat itu ada di Rp45 ribuan per kg. Ada potensi cabai di wilayah Sumut akan bergeser pasarnya ke wilayah lain,” ungkapnya.

Baca Juga:PPKM Level 3 Nataru, Pemerintah Larang Mudik dan Perketat Ibadah Natal di Gereja

Bicara pengalaman, sambung Dosen UINSU ini, cabai dari wilayah Aceh sempat dijual langsung ke wilayah Pekanbaru, saat ada selisih harga yang besar antara Pekanbaru dengan Medan. Jadi bukan karena harga di Sumut yang tidak bersahabat, tetapi harga cabai merah Sumut sejauh ini jauh lebih murah bisa memicu terjadinya peningkatan permintaan.

“Ini yang perlu diwaspadai. Jadi upaya yang bisa dilakukan adalah menjaga jalur distribusi tidak terganggu, waspadai kemungkinan longsor serta intensitas hujan yang tinggi. Kalau mengharapkan agar pedagang lebih banyak menjual cabai di Sumut. Jika tetap dengan selisih harga yang masih lebar tersebut, ini akan jadi upaya yang sia-sia,” jelasnya.

Selanjutnya harga telur ayam, tanpa PPKM Level 3 mobilitas masyarakat saat Nataru akan tetap tinggi. Terlebih setelah sekian lama masyarakat tidak menikmati liburan. Nataru bisa jadi ajang “pelampiasan” masyarakat untuk menikmati liburan. Telur ayam, daging ayam, daging sapi, tepung, minyak goreng merupakan bahan utama masyarakat untuk membuat sajian makanan.

Baca Juga:Poldasu Siap Awasi Pelaksanaan PPKM Level 3 Saat Nataru

“Terlebih saat Natal, jalinan silaturahmi masyarakat meningkat yang kerap dibarengi dengan sajian makanan untuk menyambut sanak famili maupun tamu pada umumnya. Saya justru mengkhawatirkan pelaku usaha yang semula berpikir bahwa akan ada kebijakan PPKM level 3 saat Nataru, belum sepenuhnya siap menyediakan stok produksi pangan yang mampu memenuhi sepenuhnya kebutuhan konsumen. Walaupun saya tetap berkeyakinan stok bahan pangan di Sumut masih mencukupi,” bebernya.

Akan tetapi kata Gunawan, harus waspada adanya potensi kenaikan harga. Begitu perayaan Nataru selesai, harga berpeluang untuk kembali ke posisi awal. “Pemerintah ataupun dinas terkait harus bekerja lebih ekstra untuk mengawasi perdagangan bahan makanan. Jangan sampai ada spekulan dadakan yang muncul dan memanfaatkan situasi ini,” terangnya.

Kebijakan pembatalan PPKM Level 3 tentunya baik bagi ekonomi. Ekonomi bisa tumbuh, tetapi inflasinya tetap harus diredam. “Saya melihat Sumut berpeluang untuk mencetak inflasi tidak lebih dari 0.28% sejauh ini di bulan Desember 2022. Meskipun masih terlalu dini, masih ada 3 minggu lagi sisa hari di bulan Desember. Dan semuanya bisa berubah nanti,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles