10.5 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Polres Toba Imbau Warga Jangan Menambah KJA di Danau Toba

Toba, MISTAR.ID

Kepolisian Resort Toba melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat Toba untuk bersama-sama memberikan partisipasi dan dukungan dalam percepatan mewujudkan Danau Toba menjadi super prioritas destinasi pariwisata.

Hal itu disampaikan Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya SIk kepada wartawan melalui Aiptu Khairudin Sukri Yanto selaku Kasubag Humas Polres Toba, Selasa (30/3/21).

Danau Toba yang memiliki luas lebih kurang 1.145 kilometer persegi dengan kedalaman sekira 450 meter. “Sebenarnya lebih mirip dengan lautan dan merupakan danau terbesar di Asia Tenggara, memiliki sejumlah kekayaan panorama alam, sehingga layak memperoleh prioritas untuk menjadikannya menjadi kawasan wisata bertaraf internasional,” ujar Akala Fikta Jaya.

Baca Juga:Kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Berangkatkan Putra-Putri Asal Danau Toba Magang ke Bali

Saat ini, sejumlah objek wisata di bibir pantai Danau Toba, para pengunjung sudah dimanjakan oleh berbagai sarana wahana saat menikmati panoramanya dengan menaiki berbagai jenis sampan dengan berbagai rute yang ingin dijelajah. Misalnya rute Tongging-Samosir maupun Tongging-Silalahi yang terdapat di Tongging Silalahi yang lebih dikenal dalam pemetaan sebagai lingkaran utara. Di Indonesia terdapat 5 destinasi wisata super prioritas yang difokuskan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Keindahan alam Danau Toba yang terbentang di 7 kabupaten yakni Simalungun, Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir merupakan potensi besar untuk mewujudkan destinasi wisata kelas dunia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan, pada tahun 2020 lalu telah mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba sebesar Rp1,33 triliun.

Oleh karenanya, kawasan objek wisata Danau Toba terus dikembangkan, berupa pelebaran alur Tano Ponggol dari 25 meter menjadi 80 meter, pembangunan Jembatan Tano Ponggol sepanjang 450 meter yang menghubungkan daratan Sumatera Utara dengan Pulau Samosir, serta penataan kawasan bibir pantai. Di samping itu pelebaran alur ini ditujukan untuk membuka akses kapal wisata yang lebih besar agar dapat mengelilingi seluruh kawasan Danau Toba.

Baca Juga:Kemenhub Darat Luncurkan Bus Air KMP Asa Asa ke Perairan Danau Toba

“Selain itu, air Danau Toba juga terus di benahi Pemerintah Pusat agar tidak tercemari oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menertibkan Kerambah Jaring Apung (KJA) yang ada di sekitaran Danau Toba secara bertahap, dengan melakukan pendekatan persuasif melalui berbagai sosialisasi,” tambah Akala Fikta Jaya.

Kepolisian Polres Toba bersama Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Toba, terus berupaya melakukan edukasi maupun imbauan agar bersama-sama menjaga lingkungan terutama air Danau Toba agar tidak tercemar dan tidak menambah usaha Kerambah Jaring Apung (KJA).

Dari pendataan Dinas Pertanian Kabupaten Toba ada 400 Keramba Jaring Apung di sekitaran Danau Toba. Sehingga air Danau Toba sangat berpotensi tercemar. Oleh karenanya Polres Toba, Dinas Pertanian Dan Perikanan serta unsur Forkopimda lainnya bersinergi mengimbau masyarakat agar tidak membuat dan menambah Keramba Jaring Apung lagi di perairan Danau Toba.

Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya juga telah memerintahkan Kasat Binmas AKP S Sinaga dan Kasat Reskrim AKP Nelson Sipahutar untuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan dan Forkopimda untuk melakukan pengawasan.

Baca Juga:Sipolha Miliki Spot Terbaik Bagi Wisatawan untuk Nikmati Keindahan Danau Toba

Kepala Bidang Bina Pemasaran pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Sumatera Utara Drs Muchlis mengatakan, Danau Toba yang telah ditetapkan pemerintah sebagai kawasan super prioritas pembangunan pariwisata nasional dan juga telah ditetapkan UNESCO sebagai Toba Caldera UNESCO Global Geopark, yang tentunya membutuhkan perhatian penuh dari segala aspek, Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten dan Kota serta masyarakat dalam penanganannya.

Infrastruktur saja tentunya tidak cukup, tapi peningkatan kualitas SDM pariwisata di daerah ini juga harus ditingkatkan. “Hal itu dapat dilakukan dengan membangun sekolah kejuruan pariwisata di setiap kabupaten sebagai sumber tenaga kerja ke depan maupun melakukan pelatihan dan sertifikasi bagi pelaku usaha pariwisata,” terang Kapolres.

Peran pemerintah, swasta maupun ivestor, media, akademisi dan komunitas juga sangat berperan dalam memberikan kontribusi untuk memajukan pariwisata, serta mempromosikannya agar tercipta citra image positif bagi wisatawan. (james/hm12)

Related Articles

Latest Articles