8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Poldasu Bawa Peta Gemeente dari Belanda Sebagai Bukti Sejarah Kota Tebing Tinggi

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Tanggal 1 Juli 2021, Kota Tebing Tinggi merayakan hari jadinya yang ke-104. Setiap memperingatinya, menjadi hari yang sangat berkesan sekaligus mengaharukan. Karena pada masa itu, pemerintahan kolonial Belanda meresmikan gementee atau wilayah kekuasaannya di kota itu.

“Kita merasa terenyuh setiap tanggal 1 Juli kita memperingati Hari Jadi Kota Tebing Tinggi, yang identik dengan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Karena pada saat tersebut (1 Juli) adalah hari peresmian gemeente (wilayah) Kota Tebing Tinggi oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda,” kata Wali Kota Tebing Tinggi,  Ir H Umar Zunaidi Hasibuan, MM pada kegiatan Seminar Sehari Peninjauan Hari Jadi Kota Tebing Tinggi di Balai Kartini Baru, Selasa (29/6/21).

Seminar sehari digelar dengan menghadirkan tim ahli dari Fakultas Ilmu Budaya USU dan Unimed, Pemangku Adat Kerajaan Negeri Padang Djuanda, Perwakilan Partuha Kaujana Simalungun H Nikmat Saragih, Zuriat Datuk Bandur Kajum M Rizki Jamil, Zuriat Tebing Pangeran Muhammad Muhar, Tokoh Masyarakat Peduli Sejarah Dr Abdul Khalik, MAP, M.Ikom., serta pegiat-pegiat sejarah.

Baca Juga: Wali Kota Tebing Tinggi Sampaikan Ranperda LPj APBD 2020, Tercatat 10 Poin Plus

Namun menyambut HUT Kota Tebing Tinggi kali ini, ada kebahagiaan tersendiri bagi seluruh warga masyarakat kota itu, yakni adanya bukti sejarah Peta Geemente tentang Kota Tebing Tinggi yang dibawa pihak Polda Sumut dari Belanda.

“Hari ini, kita ada membawa peta gemeente yang berasal dari Leiden (perpustakaan Leiden, Belanda). Peta itu dibawa oleh Polda Sumut yang kebetulan sedang menyelesaikan permasalahan heritage Kota Medan. Kita patut berterima kasih kepada Polda Sumut, karena membawakan arsip yang sangat penting bagi Kota Tebing Tinggi ini,” ujar wali kota.

Peta Gemeente itu, kata wali kota, merupakan peta tahun 1918, hal ini menunjukkan bahwa Kota Tebing Tinggi sudah ada dan sudah memiliki tata ruang. Inilah yang menjadi bukti bahwa Kota Tebing Tinggi memang sudah ada sebelum pemerintah kolonial Hindia-Belanda datang.

Baca Juga: Wali Kota Tebing Tinggi Imbau Tim PORA Perketat Pengawasan Orang Asing

Selain itu, ditemukan juga situs sejarah seperti kuburan di belakang Mesjid Raya Tebing Tinggi (sekarang sudah dipindahkan ke TPU Kelurahan Durian), yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1808. Hal ini juga membuktikan, bahwa di Kota Tebing Tinggi sudah ditemukan kehidupan di zaman jauh sebelum 1917.

Wali Kota berharap melalui seminar ini, dapat memberikan hasil yang sesuai dengan data dan fakta yang nantinnya bakal menjadi warisan sejarah untuk generasi yang akan datang.

“Jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena sejarah-lah yang akan kita tinggalkan kepada generasi yg akan datang, agar tidak salah sehingga dapat membentuk serta memelihara karakter (diri) sebagai karakter pejuang, bukan sebagai karakter yang dijajah,” harap wali kota.

Baca Juga: HUT Ke 104, Pemko Tebing Tinggi Gelar ‘Merdeka Belanja dan Bersantap’

“Kita bukan mencari kesalahan, tetapi untuk mencari suatu kebenaran. Dan tentunya kebenaran itu adalah memang ada dan dapat dibuktikan dengan ilmiah, didukung bukti-bukti dan situs-situs sejarah yang sesuai dengan data primer dan data sekunder,” tutup wali kota.

Sebelumnya, Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebing Tinggi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya USU yang diikuti Wali Kota Tebing Tinggi, Wakil Rektor III USU Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, SSi.MSi.APT, Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Dr Dra T Thirhaya Zein MA, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Tebing Tinggi Idham Khalid, SKM.MKes, Ketua Prodi S1 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU Drs. Edi Sumarno MHum. dan Ketua Prodi S2 Ilmu Sejarah Fak Ilmu Budaya USU Dr Suprayitno MHum.(red/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles