Sergai | MISTAR.ID – Pemungutan suara Pilkades di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) berlangsung ricuh. Hal ini disebabkan sedikitnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Desa Firdaus, Rabu (30/10/19).
Kericuhan ini berawal dari padatnya antrian yang terjadi di TPS. Sehingga masyarakat yang mengantri merasa jenuh. Hal ini menyebabkan saling berdesakan diantara mereka bahkan banyak pemilih yang melakukan pencoblosan surat suara diluar TPS. Mereka tidak menggunakan alat coblos yang disediakan panitia.
Melihat hal tersebut empat calon kepala desa kemudian keluar dari tempat duduknya dan berteriak “Batalkan pemilihan ini” mendengar hal itu sebagian masyarakat ada yang berteriak “lanjutkan !!!” namun kericuhan ini tidak dapat terbendung dan ahirnya pemungutan suara dihentikan.
Dalam protesnya Julkarnain, calon kepala desa nomor urut empat meminta agar pemungutan suara itu dibatalkan. Ia minta P2KD, polisi serta TNI untuk netral sebab ini adalah suara rakyat.
Menurut salah seorang warga Nurhamimah (38), awalnya pemungutan suara itu berlangsung aman. “Tapi tiba-tiba kuliat kawan-kawan itu nyoblos surat suaranya uda diluar TPS dan ada juga yang pakai kunci sepeda motor untuk nyoblos surat suara, jadi bingung aku liatnya,” tuturnya.
Setelah terjadi kericuhan ini aahirnya kelima Calon Kepala Desa dimediasi diruang Kasat POL PP Kabupaten Serdang Bedagai. Dari hasil mediasi ini disepakati bahwa pemungutan suara ulang akan dilaksakan pada 11 Desember 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya saat dikonfirmasi. Menurutnya, hasil kesepakatan diputuskan untuk dilakukan pemungutan suara ulang pada 11 Desember 2019 mendatang. “Kejadian hari ini tidak ada unsur kesengajaan dari siapapun, hal itu karena membludaknya pemilih yang tiba-tiba datang ke TPS,” tuturnya sesaat selesai memediasi para calon kepala desa.
Reporter: Boby
Editor: Edrinsyah
