21.3 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Penyalur Beras Batu Bara Bantah Pasokan ke E-Waroeng Tidak Layak Konsumsi

Batu Bara, MISTAR.ID

Unggahan status netizen di media sosial yang menyebutkan beras KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang dipasok ke e-waroeng di Desa Simpang Dolok Kecamatan Datuk Lima Puluh tidak layak dikonsumsi dibantah penyalur, Selasa (28/12/21).

Putra selaku penyalur beras ke e-waroeng dengan tegas menyatakan unggahan R Afandy pada dinding Fb-nya, Kamis malam (23/12/21), sama sekali tidak sesuai fakta. Disebutkan Putra, beras yang dipasoknya ke 8 e-waroeng berasal dari kilang padi di Asahan dan kondisinya tidak seperti foto pada postingan R Afandy yang memperlihatkan beras dipenuhi batu-batu kecil.

Untuk itu Putra berharap aparat penegak hukum memanggil pemilik akun R Afandy karena telah menyebabkan kegaduhan di kalangan KPM. R Afandy pada dinding Fb-nya menulis ‘Tak layak di konsumsi, beberapa masyarakat Desa Simpang Dolok siap menanda tangani atas pasokan beras yang tidak layak dikonsumsi’. Tulisan tersebut disertai foto beras pasokan ke e-waroeng dipenuhi batu-batu kecil.

Baca juga: 9,5 Juta Kg Cadangan Beras Pemerintah Bakal Disalurkan untuk KPM

Sebelumnya, postingan lewat akun facebook R Afandy yang diunggah menyebutkan beras yang disalurkan pihak pemasok tak layak dikonsumsi ditanggapi Dinas Sosial Kabupaten Batu Bara.

Dikonfirmasi lewat seluler, Kadis Sosial Kabupaten Batu Bara Riyadi mengatakan pihaknya tengah melakukan penelusuran ke lapangan terkait laporan yang menyebutkan KPM menerima beras tidak layak konsumsi. “Ya, berdasarkan laporan kita saat ini tengah melakukan penelusuran tentang beras tak layak konsumsi yang diterima KPM dari pengelola e-warung”, beber Riyadi dari ujung telepon, Jumat (24/12/21).

Pantauan media, dalam status yang menyangkut hak-hak masyarakat tersebut menuai beragam komentar netizen. Mulai dari keprihatinan terkait pasokan beras yang menghitam, kelakar sebagai ‘hadiah’ tahun baru sampai pada permintaan kasus itu diusut.

Soalnya, kendati pada goni ukuran brutto 30 kg tersebut terlihat bertuliskan “beras terbaik” namun penyalurannya malah menjadi polemik. Salah seorang pengelola e-warung di Dusun 1 Desa Simpang Dolok Kecamatan Datuk Lima Puluh, Latifahwani mengaku menerima pasokan beras dan komoditi lainnya dari Putra warga Dusun 1 Desa Empat Negeri.

Baca juga: Bulog Salurkan Bansos Beras Berkualitas untuk Masyarakat

Untuk penerimaan sembako terakhir tiga hari lalu dirinya mengaku menerima 70 zak beras kemasan 30 Kg serta komoditi lainnya. “Setelah penyaluran langsung dilakukan pendebetan oleh Latifahwani. Kemudian uang hasil pendebetan disetor dalam bentuk uang tunai kepada Putra,” aku Latifahwani.

Saat dikunjungi wartawan, Latifahwani membuka karung beras yang disebutkan pemilik akun Fb R Afandy tidak layak konsumsi. Setelah karung dibuka ternyata kondisi beras bertolak belakang dengan isi postingan R Afandy. Menurut Latifahwani, sesuai penuturan ke KPM, beras tersebut layak dikonsumsi tanpa ada bau.
(ebson/hm09)

Related Articles

Latest Articles