Sidikalang, MISTAR.ID
Untuk mendukung program pemerintah pusat dalam membangun kawasan Danau Toba sebagai destinasi prawisata super prioritas khusus kawasan Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, upaya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Dairi dinilai jalan di tempat alias mandul.
Pasalnya upaya dan dukungan itu belum terlihat. Buktinya, kolam jaring apung (KJA) di pantai Silahisabungan masih marak. Konddisi ini dinilai pemicu pencemaran lingkungan dan berdampak terhadap niat pengunjung atau wisatawan datang ke daerah ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dairi Amper Nainggolan saat dihubungi wartawan di lingkungan Kantor LH Dairi , terkesan tidak bersedia memberikan komentar. “Oh kita sekarang sedang membahas itu bersama pihak terkait,” kata Amper.
Disinggung pokok pembahasan, Amper Nainggolan dengan gayanya kesan masa bodoh sama wartawan bergegas meninggalkan wartawan yang saat itu dirinya sedang bersama mantan anggota DPRD Dairi.
Berbeda dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Charles Batjin ketika dihubungi lewat telepon selulernya, Senin (15/3/21).
“Kita sudah berangkatkan tim kesana hari Jumat (12/3/21) lalu, yang terdiri dari KLH, Dinas Pertanian, Dispemdes dan Camat. Juga para Kepala Desa setelah kita habis rapat perumusan tentang KJA di Silahisabungan, melakukan inventerisasi KJA mulai dari jumlah KJA , perolehan asal bibit, modal usaha para petani KJA, pakan dan pengambilan foto udara. Jadi pendataan itu untuk dikaji bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintahan Pusat ,karena kewenangan itu ada di Provsu dan Pusat. Berita acaranya sudah disampaikan kepada pihak kementerian yang membidangi” kata Charles Batjin.
Selain itu pihaknya mengaku sudah melakukan pendekatan dan komunikasi dengan para petani KJA karena itu bukan persoalan segampang membalikkan telapak tangan.
Baca Juga:Memprihatinkan! Jalan Jurusan Simpang Raya-Tigaras Danau Toba Rusak Parah
“Tentu kita harus lebih hati-hati karena itu nanti kesimpulannya kebijakan pemerintah pusat. Persoalan zero KJA di Danau Toba bukan hanya Dairi, melainkan urusan Seluruh Kabupaten di kawasan Danau Toba terdiri dari delapan Kabupaten. Jadi kita sedang mengkaji agar satu konsep seluruh kabupaten yang muaranya demi mendukung progaram destinasi pariwisata super prioritas, juga bebas dari pencemaran lingkungan” sambung Charles
Ditanya soal sikap Kadis KLH Dairi Amper Nainggolan terkesan masa bodoh dan alergi dengan wartawan. “Oh kalau itu saya tidak komentar. Itu personal,” tutur Charles menutup pembicaraan teleponnya.
Amatan wartawan di lapangan, KJA makin menjamur di kawasan Danau Toba. khususnya di Pantai Tao Silahisabungan, Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi.(manru/hm01)
