Asahan, MISTAR.ID
Untuk mencegah penyakit Leptospirosis di Asahan, Dinas Kesehatan Sumut bekerja sama dengan Dinkes Asahan membagikan 150 perangkap tikus kepada masyarakat di tiga kelurahan di Kisaran Barat.
Hal ini dikatakan Rudi Nasution, staf Dinas Kesehatan Asahan kepada Mistar saat ditemui di Jalan Wahidin, Lingkungan I, Kelurahan Tegal Sari, Kisaran, Selasa (14/9/21).
Rudi meminta kepada masyarakat supaya menggunakan perangkap tikus yang diterima untuk menangkap tikus di rumah masing-masing.
Baca Juga:Dinkes Asahan Rapid Test Tahanan Polres
“Pada pagi hari pegawai dinas kesehatan akan menemui setiap penerima perangkap tikus untuk membawa tikus. Tikus yang masuk perangkap akan dibawa untuk melihat apakah ada virus Leptospirosis dalam tubuh tikus tersebut,” ujar Rudi sembari mengatakan cara ini juga untuk melihat apakah penyakit Leptospirosis sudah ada di Asahan.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran Leptospirosis salah satunya adalah tikus.
Penyakit ini biasa muncul saat musim banjir. Penularan bisa terjadi pada manusia jika punya luka lecet kulit, mukosa hidung, mulut serta mata. Paparan melalui air yang terkontaminasi oleh urine dari tikus adalah penularan infeksi yang paling umum. Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi.
Baca Juga:Seorang Warga Sidomukti Kisaran Barat, Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Dilansir dari laman organisasi kesehatan dunia (WHO), di daerah endemis jumlah kasus Leptospirosis dapat memuncak selama musim hujan dan banjir. Bisa timbul menjadi epidemi jika terjadi banjir.
Dalam pantauan Mistar, Dinas Kesehatan Asahan membagikan 150 perangkap tikus lengkap dengan umpan ikan asin. Untuk 150 perangkap tikus dibagi ke 3 kelurahan yaitu Kelurahan Tegal Sari, Kisaran Baru dan Sendang Sari, masing-masing mendapat 50 perangkap tikus. (juniver/hm14)
