6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pemkab Samosir Diminta Tegas Terhadap Isu Lingkungan

Samosir, MISTAR.ID
Maraknya penebangan pohon pinus di Kabupaten Samosir menuai kritik. Bahkan tanggapan berbagai lapisan  masyarakat  viral di media sosial.

Sebelumnya, salah seorang warga meng-upload video dan gambar truk memuat kayu log di Desa Marlumba, Kecamatan Simanindo. Video tersebut juga menunjukkan sebuah alat berat sedang menyusun kayu-kayu kedalam truk untuk diangkut.

Pemerhati lingkungan di kawasan Danau Toba, Mangaliat Simarmata, Kamis (14/10/21) meminta supaya pemerintah Kabupaten Samosir respon terhadap isu lingkungan yang sedang terjadi saat ini.

Baca juga:Usut dan Tindak Tegas Pelaku Perambah Hutan Tahura Bukit Barisan!

“Pemkab Samosir sudah saatnya membuat kebijakan, bagaimana supaya isu-isu kerusakan lingkungan di Samosir tidak terjadi berulang-ulang, tidak pernah ada tindakan hukum, terkesan terjadi pembiaran,” ujarnya.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah kabupaten Samosir membuat kebijakan kebijakan yang mendukung Samosir sebagai salah satu daerah yang merupakan destinasi wisata super prioritas.

“Samosir merupakan salah satu kabupaten dari KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), bagaimana mewujudkan ini kalau Pemkab Samosir tidak berani mengambil kebijakan untuk menindak tegas bagi para pelaku perusak lingkungan,” katanya.

Terkait adanya penebangan pohon pinus yang terjadi secara masif, Mangaliat Simarmata berharap pihak pemkab Samosir memberikan pemahaman kepada masyarakat pemilik pohon Pinus.

“Soal penebangan pohon pinus, kalau itu kayu milik masyarakat, seharusnya pihak pemkab memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana menjaga kelangsungan ekosistem yang baik dan terjaga,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh wakil ketua DPRD Kabupaten Samosir Nasip Simbolon terkait adanya penebangan pohon pinus secara terus menerus yang sedang berlangsung di Kabupaten Samosir.

Baca juga:Lahan yang Dijadikan Kebun Salak di Desa Marjandi Tongah Berada di Kawasan Hutan Lindung Deli Serdang

“Kita berharap agar Bupati Samosir melakukan pengkajian dan membuat perbup, khususnya telah terjadi penebangan secara masif yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha dari luar Samosir dan dibawa keluar dari di Kabupaten Samosir,” sebutnya.

Ia juga khawatir kebutuhan kayu kedepannya akan terkendala jika penebangan dibiarkan terus menerus terjadi dan hasil kayunya diangkut keluar dari wilayah Kabupaten Samosir.

“Saya prediksi, kalau ini kita biarkan, tidak sampai setahun lagi pohon pinus yang ada di Samosir akan habis, sehingga bahan kayu untuk kebutuhan pembangunan di kabupaten Samosir akan terkendala,” ungkapnya.(josner/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles