7.8 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Pembangunan Jalan Ring Road di Samosir Dikeluhkan Parna Simbolon

Samosir, MISTAR.ID

Seorang petani cabai dan bawang asal Desa Rianiate Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, mengeluh dengan Pembangunan Jalan Ring Road Samosir. Pasalnya, Semenjak dikerjakannya pembangunan pelebaran jalan ini, berdampak buruk terhadap usahanya, terlebih dengan lahan pertanian yang saat ini sedang digelutinya.

Demikian disampaikan Parna Simbolon dilokasi lahan pertanian bawang dan cabai yang sedang digelutinya, Selasa, (12/1/21) sekitar pukul 7.30 WIB. Dia menunjukkan kepada Mistar, akibat genangan air tersebut, beberapa petak cabai dan bawang miliknya yang tidak lama lagi panen menjadi rusak total.

Parna mengatakan, semenjak pembangunan pelebaran jalan dikerjakan, ada sejumlah titik pembuangan air atau gorong-gorong ditutup. Sehingga, bila datang hujan lebat sejumlah air akan tumpah ruah ke lokasi lahan pertanian yang dimilikinya.

Parna Simbolon tanpak sibuk membongkar plastik mulsa yang sudah rusak dan memperbaiki cabainya yang tumbang akibat rembesan air yang menggenangi Lokasi pertaniannya.

Baca juga: Satu Keluarga Terjebak Air Sungai Meluap di Sergai

Pantau Mistar dilapangan, sumber penyebab luapan air ke lokasi pertanian Warga diakibatkan adanya beberapa titik pembuangan air dan gorong-gorong yang sudah ditutup. Kira-kira 100 meter ke arah Simbolon, dari lokasi lahan Pertanian warga. Ada sebuah gorong-gorong pembuangan air yang berumur puluhan tahun, ke lokasi persawahan milik warga didapati sudah ditutup.

Gorong-gorong kedua, tepat dilokasi pertanian Parna Simbolon, itupun sudah ditutup permanen. Dan yang paling fatal adalah karena tertutupnya got pembuangan yang mengarah ke sungai, karena ada lokasi rumah warga.

Bilamana hujan deras, sejumlah air yang datang dari dataran yang lebih tinggi, akan tertahan di sepanjang got pembuangan air, dan kemudian menggenangi lahan persawahan warga yang berada di atas jalan ring road.

Setelah lokasi penuh, akan merembes melewati jalan dan tumpah ruah kelokasi tempat pertanian warga dan pemukiman warga. Masih seputar genangan air, Nawi Siboro yang rumahnya berada disekitar lokasi, juga mengeluh.

Baca juga: Air PDAM Tirtauli Mati, Puluhan Emak-emak di Jalan Singosari Siantar Mengeluh

Dia mengatakan jika hujan deras, lokasi rumahnya akan tergenang air dan sampai-sampai mereka harus mengungsi dari rumah akibat kebanjiran. Dan kejadian ini sudah terjadi berkali-kali, namun tidak ada yang turun untuk membantunya.

Menurut penuturan Nawi Siboro, dia sudah pernah melaporkan keluhannya kepada Kepala Desa Rianiate, namun jawabannya tidak memberikan solusi. Kepala desa menyampaikan, bukan urusan desa. “Saya sudah pernah melaporkannya kepada kepala desa, namun ia mengatakan bukan urusan desa. Jadi siapa yang bisa membantu kami,” keluhnya

Terpisah, Tumpak Sitanggang selaku kades mengatakan bukan urusan desa yang mengurusi hal itu. “Tidak ada tindakan untuk itu, sepanjang jalan ringroad dan termasuk salurannya adalah urusan Bina Marga Pusat,” sebutnya.

Mengenai tertutupnya sejumlah gorong-gorong Tumpak menilai, dulu itu dibuka karena masih dinilai penting untuk kebutuhan persawahan warga. Sekarang masyarakat menganggap itu sudah jadi pengerusakan, karena bobot debit air yang layaknya sungai.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Samosir Kembali Bertambah 4 Orang

Dikatakan Tumpak Sitanggang, sekarang sudah diperbaiki Jalan Nasional, jadi urusan Bina Marga Pusat yang mengerjakan itu. “Kan bisa kita lihat, ada pembersihan got, pembabatan rumput jalan. Karena memang ada pemeliharaan dari Bina Marga untuk itu,” terangnya.

Ditanya tentang tindakan kepala desa untuk hal-hal yang urgen. Kepala desa mengatakan tidak ada masyarakat yang mau bergotong-royong (swadaya), karena tidak ada Dana Desa maupun Dana Kabupaten untuk pembongkaran got/saluran. (Sawangin/hm07)

Related Articles

Latest Articles