Samosir, MISTAR.ID
Selasa pagi (1/12/20) sekira pukul 09.00 WIB, warga berbondong-bondong mendatangi tiga BRI yang ada di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Masyarakat dari sejumlah desa dan berbagai kecamatan itu datang berduyun-duyun untuk mengambil nomor antrian. Mereka kemudian memberikan KTP kepada Satpam, untuk memastikan apakah mereka berhak mendapat bansos UMKM atau tidak.
Antoniust Munthe, salah satu warga Desa Simbolon Purba di BRI yang berada di Jalan Ronggurnihuta, yang usahanya terdampak Covid-19 mengatakan, ia bersama tiga rekannya mendapat Bansos UMKM.
Antonius menceritakan selama pandemi Covid-19, usaha kelontong yang dia gelutinya sangat merosot penghasilannya. Pelanggan sepi. “Omzet sepi. Barang tak keluar. Sementara kita butuh modal. Pokoknya sejak ada Covid-19, pelanggan sepi,” ujarnya.
Baca Juga:BLT UMKM Diperpanjang Hingga 2021
Terpisah, keluhan serupa juga disampaikan Galilea Sitanggang (51) warga Desa Siagian, Kelurahan Pasar Pangururan. Sejak pandemi, usaha yang digelutinya sebagai tukang cat ruko tidak berjalan baik. Sehingga kadang dia mengambil pekerjaan sebagai kuli bangunan bila tidak ada pelanggan. “Pandemi ini berdampak sekali buat ekonomi saya, kadang saya harus menerima pekerjaan kuli bangunan, asalma martimus ijabu,” ujarnya dengan bahasa logatnya.
Ditanya mengenai dana UMKM, ia mengatakan, dari pihak desa/kelurahan maupun dinas terkait, tidak ada melakukan pendataan sama sekali. “Awalnya saya minta tolong kepada teman saya untuk mencek NIK saya di HP androidnya, disana dapat keterangan saya mendapatkan bantuan dari Jokowi,” ujarnya.
Galilea berencana dengan bantuan tersebut, ia ingin mengembangkan usaha tambal cat/ cat duko yang ia geluti. “Uangnya nanti buat membeli kompresor baru dan tempat membayar sewa tempat,” ujarnya.
Dia berharap mudah-mudahan bantuan UMKM ini masih ada kelanjutannya sampai pandemi Covid-19 berakhir. “Terima kasih pak Jokowi. Ini sangat membantu kami. Semoga bantuan seperti ini terus berlanjut hingga pandemi berakhir,” ujarnya. (Sawangin/hm12)
