15.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Pedagang Rumah Makanan Khas Batak Mengeluh di Samosir

Samosir, MISTAR.ID

Pedagang rumah makan batak mengeluh di Kabupaten Samosir. Pasalnya, harga danging babi merangkak naik hingga mencapai Rp90 ribu per kilogram. Hal itu disampaikan mak Esra Naibaho kepada Mistar, saat ditemui di warung nasi tempat dirinya berjualan nasi, Rabu (4/11/20).

Menurutnya, kenaikan harga daging babi di kabupaten Samosir sangat berdampak kepada seluruh pedagang makanan khas batak di Kabupaten Samosir ini.

” Harga sebelumnya masih mencapai Rp60.000, sampai hari ini kenaikanya sangat drastis hingga mencapai Rp90.000. Kami para pedagang sangat terdampak akan hal ini,” keluhnya.

Dirinya menduga, kemungkinan daging babi akan naik merangkak naik lagi hingga diatas seratus ribu rupiah.

Baca juga: Pengelolaan Keuangan Pemkab Samosir Raih WTP

Dikatakannnya lagi, bahwa kenaikan daging babi disebabkan karena langkanya babi saat ini, akibat merebaknya penyakit ternak belakangan ini.

“Usaha tetap jalan meskipun bertahan dengan harga biasanya. Mau dinaikkan tapi takut mempengaruhi pelanggan malah berkurang, dan jualan saya dengan menu daging babi tidak ada lagi keuntungannya” ujar Makkirim

Dia berharap Dinas terkait bisa turun langsung ke pasar supaya mengecek harga langsung. Dan menetapkan harga yang selayaknya.

“Jangan cuma pihak pedagang yang menaikkannya dengan harga sendiri.”

Terpisah, Mak Septiansah br Sitanggang kepada Mistar, mengatakan usaha Mie jagal yang selama ini ia geluti hampir tutup, karena harga bagian dalam daging babi mencapai Rp50.000, Padahal harga sebelumnya Rp. 30.000.

Baca juga: Demi Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Pemkab Samosir, Ini Gebrakan Dinkes

“Dengan harga Rp50.000,- saya kebingungan mau membagi dagingnya per porsi. Saya buat dagingnya sedikit banyak yang komplein. Saya buat porsi biasa saya rugi, jadi saya bingung ini” ujarnya.(sawangin/hm07)

Related Articles

Latest Articles