15.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Minta Diliburkan, STIHMA Kisaran Malah Pecat 2 Dosen Skors 9 Mahasiswa

Kisaran, MISTAR.ID

Pasca demo tanggal 30 Maret 2020 yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHMA) Kisaran, 2 dosen dipecat dan 9 mahasiswa diskors. Aksi mereka menuntut hak untuk keselamatan dalam belajar dalam masa Covid-19 sesuai dengan anjuran pemerintah. Mereka protes karena proses perkuliahan di STIHMA belum diliburkan.

Dalam surat keputusan skorsing yang dikeluarkan berdasarkan keputusan rapat pimpinan STIHMA Kisaran di Jalan Madong Lubis No 8 Kisaran, per tanggal 30 Maret 2020, menyebutkan telah terjadi tindakan pelanggaran kode etik kemahasiswaan STIHMA Kisaran pasal 11 poin f, yaitu melaksanakan demo atau unjuk rasa kepada kampus dan sanksi bagi pelanggar kode etik mendapatkan sanksi selama 2 semester.

Kesembilan mahasiswa yang dijumpai Mistar mengatakan, mereka hanya ingin melaksanakan perintah dari pemerintah tentang kuliah online dalam rangka memutus penularan virus korona dalam kampus.

Kesembilan mahasiswa yang berinisial PR,SM,RS,JR,RN,MC,MH,MR,NF itu merasa telah diperlakuan sewenang-wenang oleh pimpinan STIHMA, Ratmi Susiani Sagala.

Skorsing itu mereka katakan tidak berdasarkan pada kode etik, karena mereka menuntut hak mahasiswa untuk keselamatan kesehatan dalam perkuliahan di masa Covid-19.

Dari beberapa siswa yang diskorsing ada yang mendapat beasiswa Bidikmisi. Akibatnya, hak beasiswa itu dicabut hanya karena demo menuntut kegiatan kampus diliburkan dalam masa Covid-19.

Salah satu dosen STIHMA, Tety Herawaty yang diberhentikan secara tidak hormat, kepada Mistar mengatakan dia ikut mendampingi demo yang dilakukan oleh mahasiswa STIHMA karena ikut merasakan situasi Covid-19. Sayangnya, pihak STIHMA, tetap mengatakan keikutsertaan Tety sebagai dosen dalam aksi itu telah menyalahi.

Menurut salah satu orang tua mahasiswa, R, yang tinggal di Jalan Kecibir Umbut-umbut, mengaku sangat terpukul dengan tindakan pihak STIHMA karena menskorsing anaknya.

“Anak saya dan teman-temannya hanya menuntut liburkegiatan di kampus karena perkuliahan di seluruh Indonesia juga libur,” ujarnya kepada Mistar.

Penulis : juniver
Editor : mahadi

Related Articles

Latest Articles