10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Menuju Rumah Sakit Inklusi, PELKESI RSU HKBP Balige Gelar Dialog dan Konsultasi

Toba, MISTAR.ID

Bentuk kepedulian terhadap sesama dan mengamanatkan UU No 8 Tahun 2016 tentang peran serta pemerintah dalam mengakomodir hak hak dari penyandang disabilitas, pihak Rumah Sakit Umum (RSU) HKBP Balige bekerjasama dengan Komunitas Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) mengadakan acara dialog dan kolsultasi dengan berbagai pihak bertempat di Serbaguna RSU HKBP Balige. Selasa (20/4/21).

Acara dialog dan konsultasi dibuka secara resmi oleh Direktur RSU HKBP Balige dr Binsar H Naibaho,  setelah sebelumnya Harry Siagian selaku Sekretaris Pelkesi WIL I Sumatera minus Lampung menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan tersebut.

Turut hadir sebagai narasumber Mangapul Pardede dari Dinas Kesehatan dan Tumpal Panjaitan dari Dinas Sosial Kabupaten Toba.

Baca Juga: Peduli Difabel, Inalum Bagikan Alat Bantu Dengar dan Kursi Roda

Dalam paparan yang disampaikan oleh kedua narasumber itu  menyampaikan, komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba terkait  hal-hal yang sudah dilakukan untuk mengakomodir hak-hak penyandang difabel, diantaranya Pemkab Toba telah menerbitkan Perda untuk penyandang difabel, namun dirasakan belum maksimal karena belum diterbitkannya Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang hal tersebut.

Kita berharap Perbup segera diterbitkan agar hak-hak penyandang difabel bisa lebih terakomodir, kata kedua narasumber.

“Akan melaporkan kegiatan dialog dan konsultasi itu kepada Bupati Toba untuk menjadi pertimbangan dalam mengeluarkan Perbup,untuk mengakomodir pelayanan tehadap penyandang disabilitas diantaranya dukungan anggaran untuk menyediakan akses khusus sarpras, regulasi dan pelayaan BPJS,” ujar keduanya.

Baca Juga: PT Inalum Beri Kaki dan Tangan Palsu untuk Kaum Difabel

RSU HKBP Balige sebagai Rumah Sakit Inklusi , berupaya semaksimal mungkin untuk berbenah baik dari segi sarana dan prasarana dengan keterbatasan anggaran RSU HKBP.

Menjadi Rumah Sakit Inklusi membutuhkan dana yang sangat besar untuk rehab bangunan, akses jalur khusus dan prasarana lainnya ditambah biaya pelatihan SDM yang trampil untuk menjawab kebutuhan penyandang disabilitas. Kiranya momentum dialog dan konsultasi saat ini mendapat perhatian dari Pemkab Toba, ujar Direktur RSU HKBP Binsar Naibaho menyudahi.

Rangkaian dialog dan konsulatsi berlangsung dalam kepatuhan prokes Covid-19, dengan pembatasan peserta.(James/hm13)

 

Related Articles

Latest Articles