4.1 C
New York
Monday, March 25, 2024

Menteri BUMN Minta Pengolahan Limbah KIM Mendukung Program Penghijauan

Deli Serdang, MISTAR.ID

Menteri BUMN RI Erick Tohir berkunjung ke Kawasan Industri Medan (KIM) dalam rangka membuka kegiatan KIM Expo 2021, Kamis (25/11/21).

Dalam kunjungannya Erick mengatakan beberapa hal yang menjadi fokus perhatian dalam pengembangan kawasan industri di Indonesia adalah pertama bagaimana pengolahan limbah bisa dimaksimalkan untuk mendukung program penghijauan.

“Kedua, bagaimana menciptakan energi terbarukan dari proses mengelola limbah. Jadi kita sudah mulai. Di KIM ini kerja sama BUMN dan Pemerintah Daerah. Dan yang terakhir, adalah bagaimana pengolahan air bersih. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kompetisi, terutama untuk produksi dalam negeri,” sebut Erick di lokasi kegiatan Komplek KIM IV, Jalan Saparua IV, Deli Serdang.

Dirinya pun berharap, pada kegiatan yang bertema ‘Let’s Invest in Medan’ tersebut, Sumut menjadi prioritas bagi semua pihak yang ingin menanamkan modalnya di provinsi ini. Sehingga pemerintah tidak lagi memfokuskan pembangunan hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa.

Baca juga:Gubsu Tinjau Proyek Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu di KIM Medan

“Kita harus berkolaborasi dalam menghadapi persaingan. Sehingga ketika saya minta tolong (membangun kerja sama) dengan swasta, bukan berarti pemerintah tidak berkontribusi. Karena ini eranya kita harus solutif, saya minta BUMN punya mental melayani, bukan birokrasi,” jelasnya.

Kunjungan Erick ini mendapat apresiasi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. Hal itu karena harapan pembangunan fasilitas pengolahan limbah kini terwujud.

“Saya masuk ke KIM ini, bisa dihitung baru tiga kali. Sebelumnya saya datang, karena untuk urusan limbah. Sudah sejak lama saya ingin ada fasilitas pengolahan limbah di Sumatera Utara,” ujar Edy Rahmayadi.

Hadir pada acara tersebut, Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakil Walikota Medan Aulia Rachman, Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf Siregar, Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar serta perwakilan unsur Forkopimda Provinsi. Turut mendampingi Direktur Umum PT KIM Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi serta sejumlah pejabat.

Menurut Edy, selama ini permintaan untuk membangun fasilitas pengolahan limbah khususnya bahan beracun dan berbahaya (B3) dari rumah sakit (RS), di mana selama ini masih harus dikirim ke Jawa Barat. Sehingga biaya yang dikeluarkan sangat tinggi.

Baca juga:Wah! Warga Gunakan Limbah Padat untuk Nimbun Pemukiman

“Terima kasih karena Pak Menteri mengizinkan. Seperti di Kota Medan, ada lima sungai yang membelah. Itu kondisinya sangat mengkhawatirkan limbahnya. Maka kami berharap semoga ini bisa dipercepat (peningkatan kapasitas). Saya akan fasilitasi apa yang bisa kami siapkan,” ujar Edy.

Senada dengan itu, Direktur Utama PT KIM Ngurah Wirawan menyebutkan bahwa keberadaan kawasan industri tersebut sudah 33 tahun. Sampai sekarang masih terus beroperasi dan berkembang lebih baik lagi.

“Walaupun memang kita akui, agak redup. Karena infrastruktur yang sudah tua dan perlu perbaikan. Terutama bagaimana kita mengatasi banjir,” sebutnya, yang berharap dukungan pemerintah setempat. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles