Dairi, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi mengimbau masyarakat agar tidak membeli ternak ruminansia dan ternak babi dari daerah terindikasi Peyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Imbauan itu disampaikan melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Dairi dalam sosialisasi waspada dan pencegahan dini terhadap wabah PMK pada hewan ternak di Aula Kantor Camat Tigalingga, Senin (3/5/22).
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, drh Ermawati Berutu didampingi Camat Tigalingga Untung Nahampun mengatakan, sosialisasi tersebut merupakan tindaklanjut surat edaran Menteri Pertanian dan Gubsu tentang kewaspadaan dini wabah PMK.
Baca Juga:Deteksi PMK Digencarkan di Sejumlah Peternakan di Sergai
Pemerintah sudah menetapkan daerah PMK di Indonesia, salah satunya Provinsi Aceh yang bedekatan dengan Kabupaten Dairi. Di antara kedua daerah itu sudah lama melakukan transaksi jual beli ternak seperti kerbau, sapi dan kambing. Untuk itu, Pemkab Dairi mengimbau kepada warga agar tidak menjual atau mengeluarkan ternak ruminansia guna menghidari penyebaran wabah PMK.
Kegiatan tersebut diikuti semua perwakilan desa dan masing-masing diwakili perangkat desa se-Kecamatan Tigalingga.
Pada kesempatan itu, Ermawati Berutu juga memberikan ide dan solusi cara pencegahan penyakit pada ternak hewan dengan menggunakan sejumlah resep obat, disinfektan untuk pencegahan penyebaran PMK.
Ia juga membenarkan sesuai keterangan dari pemerintah pusat, PMK tidak menular kepada manusia. “Tetapi terhadap sesama ternak yang kontak dengan radius 10 km sangat mudah menular,” beber Ermawati.
Sementara Camat Tigalingga Untung Nahampun mengatakan, sampai saat ini di wilayah Kecamatan Tigalingga belum ada ditemukan ternak ruminansia dan babi terjangkit PMK. Bila ada ternak ditemukan terjangkit virus, ia berpesan supaya warga segera melaporkan kepada kantor camat. (manru/hm12)
