9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Ketua KONI Sumut: Tak Usah Saling Menyalahkan Soal Tragedi Kanjuruhan

Medan, MISTAR.ID

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara (Sumut) John Ismadi Lubis menilai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan penonton saat menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22), adalah bencana bagi kita semua.

“Kita tidak usah saling menyalahkan. Inilah fenomena sepak bola di Indonesia, Sebenarnya ini tidak kita inginkan, tapi penyelenggara harus bertanggungjawab,” ujar Jhon saat ditemui di kantornya di Jalan Williem Iskandar, Selasa (4/10/22).

John mengatakan, PSSI sebagai regulator secara moral juga harus bertanggungjawab. Dia meminta seluruh pihak untuk menyerahkan kepada tim pencari fakta yang dibentuk oleh presiden.

Baca juga: Kementerian PPPA: 33 Anak Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan

“Ke depan kita perlu evaluasi. Tentu harus ada koordinasi tentang peraturan FIFA, tentang keselamatan penonton, tentang penyelenggaraan, termasuk jadwal,” katanya.

Menurut John, dalam setiap pertandingan semua pihak harus berkoordinasi. Karena keselamatan adalah yang paling prioritas semua event, baik untuk penonton, peserta ataupun penyelanggara kegiatan itu sendiri.

“Atas nama KONI Sumatera Utara, kita mengucapkan turut berduka cita atas tragedi ini. Semoga Tuhan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan, menempatkan para korban di tempat yang terbaik,” ucapnya.

John menekankan jika dalam falsafah olahraga tak ada istilah kalah dan menang, yang ada adalah kemenangan tertunda.

“Di olahraga harus seperti itu. Hari ini kita gagal, besok harus kita raih kemenangan. Olahraga itu yang diperlukan adalah jujur, sportif dan ikhlas. Jadi tidak ada istilah tidak menerima kekalahan,” katanya.

Baca juga: Suporter PSMS Medan Nyalakan 1.000 Lilin untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Mengingat Sumut tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 bersama Aceh ditambah agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi, John memastikan pihaknya akan melakukan pembinaan suporter.

“Nanti kita ajukan. Suporter harus dibina, karena tanpa suporter pertandingan akan pincang. Tapi kita membutuhkan suporter yang membangunkan semangat ya, yang membangkitkan tekad untuk meraih kemenangan, tapi tidak anarkis,” ungkapnya.

Namun, John meyakini suporter di Sumatera Utara adalah suporter yang paling sportif, yang selalu menerima jika tim kesayangan kalah dan selalu memberikan aplaus kepada tim lawan yang menang. “Saya yakin itu,” pungkasnya.

Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Sepakat Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Tanpa Penonton

Untuk diketahui, korban meninggal dunia tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, bertambah. Jumlah penonton tewas akibat tragedi kerusuhan saat pertandingan antara Arema FC lawan Persebaya Surabaya hingga saat ini dilaporkan berjumlah 125 orang berdasarkan keterangan resmi Polri. (ial/hm09)

Related Articles

Latest Articles