18.4 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Jurnalis Toba Gelar Aksi: Kematian Seorang Wartawan, Bukan Matinya Kebenaran

Toba, MISTAR.ID

“Kematian seorang wartawan bukanlah matinya kebenaran, namun akan tercatat dengan kata sakti yang akan menjadi benih yang murni”.

Demikian kutipan puisi yang disadur dari sebuah tembang berjudul “Buat Penyaksi” garapan Iwan Fals yang dilantumkan Ramsiana Gultom seorang wartawan, di sela-sela aksi solidaritas oleh puluhan wartawan cetak, online dan elektronik yang bertugas di Kabupaten Toba atas meninggalnya Mara Salem Harahap (Marsal) wartawan Lasser News Todays Siantar Simalungun ditembak Orang Tak Dikenal (OTK), pada pekan lalu.

“Ini adalah ungkapan keprihatinan dari kami para wartawan Toba buat almarhum, kiranya dia mendapat tempat yang layak oleh Sang Khalik,” ujar Ramsiana dengan nada sedih. “Kesedihan keluarga yang ditinggal adalah kesediahan kami juga, selamat jalan rekan kami Marsal,” tuturnya saat aksi berlangsung, Senin (21/6/21).

Baca Juga:AJI Medan Desak Polres Simalungun Ungkap Pembunuhan Jurnalis Marsal Harahap

Orator aksi lainnya, Marimbun Marpaung yang juga seorang, meminta Kepolisian RI melalui Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Polres terkait, berharap Polri dengan konsep Polri Presisi yang produktif, responsibility dan transparansi berkeadilan, akan mengungkap kasus ini secara terang benderang.

“Kami yakin dan percaya, Polri akan kerja keras mengungkap siapa aktor intelektual yang tidak bertanggungjawab terbunuhnya Marsal. Kami sangat mendukung konsep Polri Presisi, untuk mewujudkan prikeadilan bagi seluruh masyarakt Indonesia, termasuk bagi insan pers yang sama dimata hukum,” sebutnya.

Aksi solidaritas puluhan wartawan Toba dilakukan dengan long marc berjalan kaki mengitari pusat Kota Balige Kabupaten Toba, dengan mengungkapkan keprihatinan atas terbunuhnya Marsal.

Baca Juga:IWO Sumut: Jurnalis Main Proyek Langgar Kode Etik

Dengan menggunakan pengeras suara dan tulisan stiker, para jurnalis mengutuk oknum pelaku dan oknum di belakang terbunuhnya Marsal. Aksi solidaritas ini mendapat perhatian dari warga Kota Balige, serta warga yang melintas lainnya.

“Perbuatan itu sungguh biadab dan keji, mudah-mudahan pelakunya segera terungkap,” sebut marga Napitupulu warga Balige. Seluruh rangkaian aksi solidaritas oleh pegiat jurnalis Toba, berlangsung tertib dalam kepatuhan terhadap protokol kesehatan, serta mendapat pengawalan dari Polres Toba.

“Terimakasih buat Polres Toba, dan kami meminta maaf kepada warga Toba jikalau ada kekurangan dalam aksi solidaritas ini, ini adalah spontanitas semata,” tutur ujar James Tambunan wartawan Mistar selaku koordinator lapangan aksi.(james/hm10)

Related Articles

Latest Articles