18.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Jelang Ajang F1 H2O, Warga Minta Tanah Lapang Sisingamangaraja Tidak Dialih Fungsikan

Toba, MISTAR.ID

Sejak Kabupaten Toba menjadi kandidat tuan rumah penyelenggaraan Formula 1 Boat Race (F1 H2O) yang direncanakan digelar pada Februari 2023 mendatang, pemkab terus berbenah dengan melakukan penataan lokasi tempat digelarnya ajang itu.

Kegiatan event ini direncanakan dilaksanakan di kawasan Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu yang meliputi muara sungai Aek Halian dan kawasan tanah lapang Sisingamagaraja di Kelurahan Napitupu Bagasan Kecamatan Balige.

Rabu (28/9/22), penataan lapangan olahraga Sisingamangaraja mulai dilakukan. Meliputi pembersihan dan normalisasi kawasan tanah lapang yang belakangan ini digunakan menjadi relokasi sementara para pedagang akibat pekerjaan proyek revitalisasi Pasar Balige.

Baca Juga:Hujan Deras, Pertandingan Karo United vs Sriwijaya FC Molor Satu Jam Lebih

Di antaranya, pembersihan lapak-lapak yang sudah dikosongkan para pedagang, perataan permukaan tanah dan pembersihan. Kegiatan hari ini melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, Perindagkop, PUTR, Satpol PP dan unsur Muspika Balige.

Di tengah kegiatan pembersihan, Plt Kepala Dinas PUTR Gumianto mengatakan, kegiatan hari itu merupakan rangkaian penataan lokasi kawasan kegiatan ajang F1 H2O, salahsatunya tanah lapang Sisingamangaraja.

Terkait rencana ajang F1 H2O, Anggota DPRD St Sabaruddin Tambunan menilai, hal itu merupakan kesempatan besar buat masyarakat dalam membangkitkan dan kemajuan kepariwisataan di Toba. Semua pihak harus bergandengan tangan dalam mensukseskan ajang itu.

Menurutnya, nantinya ajang ini juga menjadi bagian dari promosi pariwisata Danau Toba. “Untuk itu mari seluruh elemen masyarakat dan pihak-pihak terkait bersatu padu mensukseskannya,” imbuhnya.

F1 Boat Race atau Formula-1 Air merupakan kompetisi balap perahu motor tingkat internasional yang diselenggarakan UIM yang berpusat di Monaco. Kegiatan ini dipromosikan oleh H2O Racing selaku promotor kegiatan, sehingga sering juga disebut sebagai F1 H2O.

Baca Juga:Pekan Olahraga Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan Sambut HDKD Tahun 2022

Terkait even ini, Kabupaten Toba dituntut harus mampu mempersiapkan tempat dan fasilitas infrastruktur pendukung. Seperti fasilitas keamanan, ketersediaan bahan bakar dan hotel (penginapan), untuk memastikan apakah memungkinkan dilaksanakan event tersebut atau tidak.

Terkait rencana F1 H2O, masyarakat sekitar keturunan Mulia Raja Napitupulu meminta, agar Pemkab Toba membuka diri secara transparan dalam segala hal kegiatan nantinya.

“Hal ini perlu digaris bawahi, bahwa orangtua kami keturunan Mulia Raja Napitupulu memberikan tanah lapang Sisingamangaraja kepada pemerintah saat Kabupaten Toba belum mekar dari Kabupaten Induk Tapanuli Utara. Peruntukan tanah lapang ini adalah sebagai fasilitas olahraga, khususnya olahraga sepak bola. Oleh karena itu, kami berharap perjanjian itu tidak diingkari dan tanah lapang jangan dialih fungsikan,” kata Togi.

Selanjutnya, masyarakat yang selama ini bermukim di pinggiran Danau Toba, saat ini mereka di relokasi akibat gelaran event tersebut. “Kami berharap, agar warga itu diperlakukan secara manusiawi untuk mendapatkan haknya. Termasuk bangunan yang turut direlokasi agar tetap menjadi hak milik utuh tetap warga. Kami generasi muda Mulia Raja Napitupulu, juga memohon kepada Pemkab Toba untuk dapat memberikan perhatian membangun Kantor Kelurahan Napitupulu Bagasan. Dimana hingga saat ini kantor kelurahan masih menumpang di Kantor Bawaslu,” pungkas Togi Napitupulu. (james/hm12)

Related Articles

Latest Articles