Sidikalang, MISTAR.ID
Kondisi jalan penghubung Kecamatan Tigalingga ke Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi, sepanjang 25 kilometer sudah rusak parah dan terkesan ada pembiaran oleh pemerintah.
Banyak pengguna dan warga sekitar yang mengeluhkan kerusakan jalan tersebut, mulai dari jalan utama di empat desa yaitu desa Sukan Debi, Lau Molgap, Lau Pakpak dan desa Soban. Diperparah lagi, pada musim penghujan disepanjang jalan itu terlihat seperti kubangan kerbau dan penuh lumpur.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga Hok Tua Sianturi seorang warga Tigalingga, kepada Mistar, Selasa (11/8/20).
Menurut Hok tua, kerusakan jalan itu disebabkan tidak berfunsinya saluran drainase disepanjang jalan dan kualitas pembangunan terdahulu tidak bagus serta dikerjakan asal jadi.
Baca juga:Â Bupati Dairi Akan Audit Dan Investigasi RSUD Sidikalang
“Selain itu jalan ini juga tidak pernah tersentuh oleh pembangunan yang sudah terhitung lama,” keluh Hok.
Warga juga mengaku bahwa para wakil rakyat yang duduk menjadi anggota DPRD Dairi, seakan tidak memberikan perhatian atas kondisi jalan tersebut.
Sementara daerah empat desa itu merupakan penghasil komoditas tanaman jagung, yang jumlah produksi setiap panennya puluhan ribuan ton pada musim panen atau per lima bulan.
Fery Simbolon yang juga Ketua badan peneliti Independen Kekayaan Negara dan Penyelamatan Aset Republik Indonesia (DPD BPI KNPA RI Dairi), mengaku heran melihat sejumlah anggota DPRD yang terpilih dari daerah tersebut, tidak andil dalam pekembangan daerahnya.
Baca juga:Â Warga Sidikalang Sebut Pelayanan RSUD Buruk, Pasien Melahirkan Pendarahan Usai Dioperasi
“Sepengetahuan kita bahwa program pembangunan desa, seakan digalakkan Pemerintah Pusat, mulai dari infrastruktur jalan dan lain,” terangnya.
Sebutnya lagi, sejatinya para wakil rakyat itu mampu menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat dan meneruskan kepada pemerintah selaku mitra pemerintah. (Manru/hm07)
