9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Gedung SD Negeri 200218 Padangsidimpuan yang Rusak Akhirnya Diperbaiki

Medan, MISTAR.ID

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengapresiasi respon cepat Pemko Padangsidimpuan terkait kerusakan gedung SD Negeri 200218 Padangsidempuan. Berdasarkan informasi yang disampaikan, atap sekolah yang rusak sudah diperbaiki seluruhnya.

“Pagi tadi Wakil Wali Kota menginformasikan sembari mengirimkan foto-foto kalau atap sekolah yang rusak sudah diperbaiki seluruhnya. Tentu Ombudsman menyampaikan apresiasi atas hal ini,” kata Abyadi, Rabu (13/10/21).

Selain menyampaikan apresiasinya, Abyadi mengaku meminta Pemko Padangsidimpuan untuk menjaga aset daerah terlebih lagi aset tersebut adalah sarana pendidikan. “Saya menyampaikan kepada Wakil Wali Kota agar mengingatkan OPD untuk menjaga aset daerahnya terlebih lagi ini sarana pendidikan,” jelasnya.

Baca Juga:Angin Kencang Porak-porandakan Sekolah di Tapanuli Selatan

Sebelumnya, Kepala SD Negeri 200218 Padangsidimpuan Alihot Suhaimi Harahap melaporkan hilangnya seluruh atap bangunan dan rusaknya berbagai fasilitas di sekolah yang dia pimpin ke polisi. Pencurian di sekolah ini sudah berulangkali dilaporkan, namun tak pernah terungkap.

Sesuai dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi nomor STPL/336/X/SPKT/Polres Padangsidimpuan/Polda Sumatera Utara, laporan tentang Pasal 363 KUH Pidana itu diterima Kanit III SPKT Aiptu Timbul Harahap pada Sabtu (9/10/21).

Sekolah yang berada di perbukitan sekitar Jalan Mangaraja Maradat/Jalan Melati, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan ini dilaporkan dicuri atap sekolahnya. Dirusaknya jendela, pintu, meja, kursi dan lemarinya.

Sebelum dibersihkan, sekolah itu sangat berantakan. Atap bangunan tinggal kayu, plafon triplek hancur, meja dan kursi rusak berat, buku-buku dan lemarinya berantakan di lantai. Bahkan banyak ditemukan alat hisap sabu-sabu (bong) dan alat kontrasepsi bekas.

Baca Juga:Atap dan Fasilitas Sekolah Berulangkali Dicuri, Kepala SD Negeri di Sidempuan Lapor Polisi

Menurut informasi dihimpun, laporan polisi ini merupakan yang kelima kalinya dibuat kepala sekolah sejak tahun 2010. Berulangkali barang yang dicuri itu diganti dan kerusakan diperbaiki, namun peristiwa pencurian dan perusakan tetap terjadi. Pada saat sekolah masih menerapkan proses belajar dalam jaringan (daring), pencurian makin menjadi.

Jumlah murid sekolah saat ini hanya enam orang. Terdiri dari satu murid Kelas VI bernama Shakty Maulana Lumban Raja. Lima murid Kelas V bernama Juliani Siregar, Muhammad Nafis, Riza Putra Pratama, Ridhoansyah dan Yusup Harahap.

Sementara jumlah guru hanya dua orang ditambah satu orang kepala sekolah. Kemudian baru-baru ini Dinas Pendidikan mengangkat satu orang tenaga honorer sebagai penjaga sekolah. “Saat ini enam murid dan dua guru itu kita tumpangkan di SD Negeri terdekat atau di sekitar Stadion HM Nurdin. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari sekolah ini,” jelas Alihot Harahap. (iskandar/hm12)

Related Articles

Latest Articles