Tanjungbalai, MISTAR.ID
Tanpa memakai masker, sejumlah warga berbondong-bondong membawa anak-anak mendatangi Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tanjungbalai, Kamis (9/4/20).
Kedatangan warga yang didominasi kaum ibu rumah tangga itu, untuk mendaptarkan identitas diri sebagai keluarga miskin penerima bantuan terhadap dampak dari wabah virus corona.
Pada saat gencarnya larangan berkerumun untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, apalagi sampai membawa-bawa anak, kejadian di Dinsos itu menjadi sangat tidak lazim.
Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Merdeka (Asmara) Kota Tanjungbalai, Vicky Suprayoto kepada Mistar mengatakan, rasa kekecewaannya kenapa hal seperti itu sampai terjadi tanpa ada upaya pencegahan dari pihak terkait.
“Kita sangat menyangkan hal itu terjadi, semestinya pendataan masyarakat miskin itu tugas lurah dan kepala lingkungan (kepling) bukan dinas sosial. DPRD Tanjungbalai selaku wakil rakyat diminta untuk aktif mengawasi keadaan seperti ini, ” ujaranya.
“Kejadian di sini (Dinsos, -red) jelas bertolak belakang dengan Surat Edaran Gubsu bang. Siapa yang bertanggung jika ada warga yang terkena virus corona. Dalam edaran itu, Gubsu memerintahkan walikota dan walikota memerintahkan agar camat, lurah dan kepling melakukan pendataan terhadap warga miskin. Tapi kenapa jadi datang ke Dinasos. Siapa yang menyuruh mereka,” ujarnya.
Desy (35) salah seorang ibu rumah tangga, saat ditemui mengaku bahwa keramaian di Dinsos sudah dua hari ini terjadi.
“Kedatangan kami ke sini (Dinsos, -red) untuk mendaptarkan identitas diri. Katanya ada bantuan dari pemerintah bang, itu makanya kami ramai-ramai berdatangan,” katanya.
Kepala Dinsos Kota Tanjungbalai, Muhammad Idris saat dikonfirmasi tidak berada di kantornya. Keterangan salah seorang pegawai, dalam beberapa hari terakhir pimpinan mereka tidak pernah berlama-lama ataupun betah dikantornya.*
Reporter : Eko Sirait
Editor : Herman
